Singaraja- Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) memberikan perhatian serius terhadap kebijakan kampus merdeka dan merdeka belajar yang digulirkan Kementerian pendidikan dan Kebudayaan. Mendukung itu, diupayakan adanya perluasan kerjasama pengembangan pendidikan yang salah satunya digagas dengan Fakulti Pendidikan Universiti Kebangsaan Malaysia. Hal tersebut dibahas, Selasa (3/3/2020).
Pembahasan yang berlangsung di kampus FIP ini dihadiri Wakil Rektor I Undiksha, Dr. Gede Rasben Dantes, S.T.,M.TI. Ia mengungkapkan kerjasama dengan perguruan tinggi di luar negeri terus digenjot universitas dan digayung bersambut oleh fakultas. Langkah ini juga sangat penting untuk mendukung program internationalization at home yang telah dicanangkan Rektor Undiksha tahun 2019. “Kerjasama ini penting bagi universitas. Kami ingin semakin banyak mahasiswa luar negeri menempuh pendidikan di Undiksha, sehingga bisa menjadi rumah masyarakat internasional. Kami juga ingin mahasiswa disini maupun dosen bisa mengikuti program di universitas luar negeri,” jelasnya.
Ditegaskan, sampai saat ini Undiksha telah menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi yang tersebar di sejumlah negara di Asia, seperti Jepang, Thailand, Vietnam, Filipina dan Malaysia. Programnya tidak hanya berupa pertukaran mahasiswa maupun dosen, tetapi juga dalam pelaksanaan program PKL dan PPL, serta fast track. “Kami berharap kerjasama juga bisa dijalin dengan Fakulti Pendidikan UKM. Bisa pertukaran pelajar, pertukaran dosen, maupun penelitian,” katanya.
Sementara itu, Dekan FIP Undiksha, Dr. I Ketut Gading, M.Psi., mengatakan sesuai pemikirannya, terdapat empat bidang yang berpeluang untuk dikerjasamakan. Pertama, visiting professor/ lecturer yang salah satunya untuk memberikan pengalaman dan wawasan internasional kepada para dosen. “Kami memiliki lima profesor. Ada juga sebelas dosen yang doktor dengan berbagai bidang,” katanya.
Program kedua berupa joint research yang melibatkan dosen. Program ini untuk sharing pengalaman penelitian, memperluas daya generalisasi hasil penelitian, dan menghasilkan artikel untuk publikasi. Ketiga, berupa pertukaran mahasiswa yang salah satunya untuk menjawab kebijakan kampus merdeka dan merdeka belajar. Program yang diikuti dapat berupa perkuliahan dalam kelas maupun penelitian. “Program ini, mahasiswa kami bisa belajar disana selama dua semester,” sebutnya. Sementara yang keempat berupa joint publication sebagai upaya untuk mempercepat penyebaran artikel yang ditulis dosen dari masing-masing perguruan tinggi. “Disini juga bisa menulis artikel bersama. Karena ada kecenderungan artikel yang ditulis bersama oleh penulis dari beberapa negara lebih kompetitif untuk dimuat pada jurnal internasional berputasi,” imbuhnya.
Dekan Fakulti Pendidikan UKM, Prof. Dato’ Dr. Norazah Mohammad Nordin sangat terbuka atas tawaran kerjasama ini. Bahkan ia menawarkan kepada dosen Undiksha untuk bisa melanjutkan pendidikan doktor di UKM dengan gelar Ph.D. “Saya selaku UKM, datang menjemput,” katanya. Ia menegaskan kerjasama ini harus saling mendukung, sehingga apa yang digagas dapat berjalan sesuai harapan. “Harus ada spirit yang sama,” tegasnya. Terkait kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri, ia menyebutkan sudah banyak dilakukan, termasuk yang ada di Indonesia. (hms)