Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja menggelar wisuda ke-56 pada Kamis (30/8), dengan jumlah peserta mencapai 1.705 orang dari program Doktor, Magister, Sarjana dan Ahli Madya. Melalui Wisuda tersebut, universitas negeri di Bali Utara ini berkomitmen mencetak lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Rektor Undikha, I Nyoman Jampel mengatakan, 1.705 wisudawan ini terdiri dari empat orang wisudawan dari jenjang Pendidikan Doktor, 206 wisudawan dari jenjang Pendidikan Magister, 1.393 wisudawan dari jenjang Pendidikan Sarjana, dan 103 wisudawan dari jenjanh Pendidikan Ahli Madya.
Dari 1.705 peserta itu, lulusan berprestasi pemuncak tingkat universitas diberikan kepada Dr. I Gede Margunayasa dari program studi Ilmu Pendidikan, Program Doktor, dengan IPK 3,94 predikat sangat memuaskan. Disusul oleh Putu Candra Yuni Artini, dari program studi Teknologi Pembelajaran, program Magister, dengan IPK 3.94 predikat pujian. Kemudian I Gusti Ngurah Ari Wiratma dari program studi Ilmu Hukum, dengan IPK 3.97 predikat pujian. Dan terakhir diraih oleh Gusti Ayu Wedayanti Indrianti, dari program studi Analisis Kimia, dengan IPK 3.93, predikat pujian.
Sebagai universitas yang bergelut dalam bidang pendidikan, Jampel mengungkapkan bahwa melalui wisuda kali ini, Undiksha berkomitmen untuk melahirkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Ia berharap agar lulusan Undiksha dapat membawa nama baik perguruan tinggi yang selama ini sudah diakui dapat melahirkan tenaga kerja, baik guru maupun tenaga profesional yang terampil dan berdaya saing.
Dikatakan Jampel, Undikha yang berstandar pada keluhuran nilai-nilai pendidikan, juga sejak awal telah menjadikan pendidikan karakter sebagai bagian terintegrasi dari pengembangan kelembagaan. Hal ini tercermin dari visi dan misi Undiksha yang mengolaborasikan ajaran Tri Hita Karana dalam bangunan program dan kegiatannya.
“Kami tidak akan hebat jika hanya menghasilkan lulusan yang pintar secara otak, namun kurang di kompetensi lainnya. Kami di Undiksha selalu menekankan pendidikan berkarakter karena itu akan menjadi pendukung utama dalam pembangunan bangsa,” jelasnya.
Imbuh Jampel, jika berbicara tentang era revolusi industri 4.0, Undiksha juga telah menyiapkan langkah-langkah seperti membekali multi kompetensi atau multi-skill kepada lulusannya, mengekspolrasi sumber belajar yang sangat melimpah di dunia maya, memberikan ruang dan waktu kepada peserta didik untuk membangun kemampuan softskill-nya, dan ikut berkontribusi dalam program pembelajaran sepanjang hayat.
“Yang jelas, yang sudah dilakukan Undiksha dibeberapa prodi, kami sudah menerapkan e-learning. Sehingga tinggal 50 persen saja tatap muka. Tujuannya agar mahasiswa dapat memiliki waktu lebih untuk meningkatkan kemampuan softskillnya. Tahun 2018 pun Undiksha sudah serba menggunakan sistem digitalisasi, baik dari pelayanan, penyelenggaraan sampai didalam perilaku keseharian,” tutup Jampel.
Foto:Sindy Warasniasih