Singaraja- Atlet atletik Maria Natalia Londa adalah salah satu atlet andalan Indonesia yang telah menjajal sejumlah kompetisi bergengsi di tingkat internasional. Pada tahun 2023 di SEA Games Kamboja, ia kembali mengarumkan nama Indonesia dengan meraih dua medali. Setelah memastikan perak di nomor lompat jangkit putri, atlet dari Bali ini lantas menyabet medali emas.
Usai menjajal SEA Games dengan penuh perjuangan, atlet senior Indonesia ini tak lupa untuk melanjutkan tugas-tugas kuliahnya. Ia adalah salah satu mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali dengan mengambil Program Studi Pendidikan Olahraga. Ia tercatat sebagai mahasiswa angkatan tahun 2020. Perjuangannya yang harus berkutat dengan waktu latihan berhasil mengantarkannya untuk menyelesaikan tesis dan mengikuti ujian, Rabu (31/5/2023).
Pada ujian yang berlangsung tatap muka, mahasiswa berusia 33 tahun ini nampak antusias dan sangat siap. Presentasi hasil penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Pelatihan Hop Sprint dan Step Up Terhadap Kecepatan dan Daya Ledak Otot Tungkai pada Siswa Ektrakurikuler Atletik SMAN 1 Kuta Utara” tersampaikan dengan lugas kepada empat penguji. Demikian juga dengan pertanyaan yang diterimanya dapat terjawab dan diberikan klarifikasi dengan baik.
Meskipun berjalan lancar, atlet yang akrab disapa Maria ini mengaku tegang mengikuti ujian. Bahkan lebih tegang dari pada saat berlaga di kejuaraan Internasional yang disaksikan ribuan penonton dan berhadapan dengan atlet kawakan lainnya. “Jauh lebih menegangkan ujian tesis dari pada tanding. Kalau tanding sudah hafal, sedangkan kalau tesis itu sesuatu yang berbeda. Karena ini kan kegiatan akademis,” tuturnya.
Selama perkuliahan, sudah pasti tidak terlepas dari tantangan. Ia harus pintar-pintar membagi waktu dengan Pelatihan Nasional (Pelatnas). Untungnya, ia kuliah pada masa pandemi Covid-19 yang membuat pembelajaran bisa diikuti secara daring. “Itu yang membuat saya benar-benar bisa menyelesaikan studi di tiga semester jadi sisanya saya benar-benar merapikan tesis itu. Satu kali cuti karena harus fokus waktu itu di SEA games 2021,” ucapnya.
Perkuliahannya sempat diwarnai sebuah cerita. Saat pertengahan jalan ia sempat ingin menyerah karena dihadapkan dengan tanggungjawab sebagai atlet Pelatnas yang sangat besar. Bahkan ceritanya ini disampaikan dengan rasa haru kepada para penguji. Akan tetapi, dukungan yang besar dari keluarga, sahabat, dan para dosen di Pascasarjana Undiksha membuat semangatnya bangkit untuk menyelesaikan studi. Keberhasilannya meraih gelar Master Pendidikan ini juga dianggap sebagai kado manis dalam hidupnya. “Pada tesis di waktu-waktu terakhir yang pernah melewati pasti sudah tahu bagaimana complicated-nya. Tapi untungnya berkat suport system yang baik dari para dosen, keluarga, dan teman-teman di lapangan, akhirnya bisa selesai,” lanjut Maria.
Pendidikan, baginya menjadi aset yang sangat penting untuk pengembangan diri ke depan, terlebih pada bidang olahraga. Kini, bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang Doktor juga menjadi keinginan dan harapan Maria. Usai ujian tesis, dirinya akan kembali mengikuti Pelatnas dalam rangka mempersiapkan diri berlaga pada Asian Games. “Mudah-mudahan prestasi yang diraih saat SEA games bisa diraih lagi di Asian games,” harapnya.
Kecintaannya pada dunia atletik telah tumbuh saat berusia 10 tahun. Kini, ia sudah 23 tahun menekuni dunia itu. Sederet kompetisi telah dijajal, diantaranya 8 kali SEA Games, 2 kali Asian Games, dan 4 kali PON. Prestasi yang diraih untuk SEA games, yaitu 6 emas, 6 perak dan 4 perunggu. Sebanyak 8 pada ajang PON, dan 1 emas untuk Asian Games. Kerja keras dan konsistensi baginya adalah kunci untuk meraih prestasi gemilang tersebut.
Usai mengikuti ujian, Maria Londa berkesempatan untuk bertemu dengan pimpinan Program Pascasarjana. Pertemuan ini berlangsung hangat dan dirinya mendapatkan apresiasi atas keberhasilannya meraih prestasi pada ajang SEA Games. Kehadirannya sebagai mahasiswa Undiksha diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lain maupun atlet lainnya untuk terus meningkatkan kompetensi diri lewat pendidikan.
Pertemuan juga dilakukan bersama Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd., didampingi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Hubungan Masyarakat, dan Alumni, Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd. Pada kesempatan ini, Rektor Prof. Lasmawan juga mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang diraih Maria Londa. “Kita sangat bangga dengan apa yang telah diraih. Semoga semakin banyak mahasiswa-mahasiswa seperti Maria dan mengikuti jejaknya,” harapnya.
Rektor yang baru dilantik pada 13 April 2023 ini berpesan kepada Maria Londa untuk terus mengembangkan diri. Selain itu diharapkan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang doktor. “Jangan berhenti pada level ini karena level yang lain masih menunggu pembuktian Maria sebagai orang yang memang spesial di mata Undiksha dan masyarakat kita,” pesannya. (hms)