Singaraja– Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menerima kunjungan dari SMA Negeri 1 Ngunut, Jawa Timur, pada Kamis (30/1/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari program study banding yang bertujuan untuk memperkenalkan Undiksha kepada siswa dan memberikan wawasan mengenai pilihan pendidikan tinggi. Rombongan dipimpin langsung oleh Kepala SMA Negeri 1 Ngunut, Agung Ismiharto, S.Kom, M.Pd., dan disambut oleh Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Undiksha, Drs. I Made Yasa, M.Pd., serta didampingi oleh tim sosialisasi Undiksha, Dr. I Gede Suwiwa, S.Pd., M.Pd.
Dalam sambutannya, Drs. I Made Yasa, M.Pd. memberikan gambaran umum tentang sejarah dan perkembangan Undiksha. Ia menjelaskan bahwa saat ini Undiksha memiliki 77 program studi yang dapat dipilih oleh calon mahasiswa yang ingin bergabung. Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri terbesar di Bali Utara, Undiksha telah meraih berbagai prestasi akademik dan telah memperoleh akreditasi A. Selain itu juga memiliki sejumlah program unggulan, salah satunya Fast Track. Ia berharap kunjungan ini dapat memberikan wawasan kepada para siswa SMA Negeri 1 Ngunut dan menjadikan Undiksha sebagai salah satu pilihan utama dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Kepala SMA Negeri 1 Ngunut, Agung Ismiharto, S.Kom, M.Pd menyampaikan apresiasi yang tinggi atas sambutan hangat yang diberikan oleh Undiksha. Ia mengungkapkan bahwa tujuan kunjungan ini adalah untuk menggali lebih dalam informasi mengenai Undiksha sebagai salah satu perguruan tinggi ternama di Bali. Para siswa yang mengikuti kunjungan ini merupakan siswa kelas XI yang tengah mempertimbangkan pilihan studi mereka setelah lulus. Ia berharap kegiatan ini dapat memotivasi para siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi serta membuka wawasan terkait peluang studi di Bali, terutama dengan kehadiran Fakultas Kedokteran di Undiksha.
Selain itu, Agung Ismiharto juga menekankan pentingnya kerja sama antara SMA Negeri 1 Ngunut dan Undiksha di berbagai bidang. Ia berharap kunjungan ini dapat menjadi awal dari sinergi yang lebih konkret dalam hal pendidikan, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia. Dengan demikian, siswa memiliki akses informasi yang lebih luas dan kesempatan yang lebih besar untuk meraih pendidikan berkualitas. (hms)