Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali, Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.S.,Kons, menyatakan pihaknya menerapkan pendidikan yang bersifat holistik, karena mahasiswa sekarang membutuhkan pendidikan yang mengembangkan kemampuan diri.
“Pendidikan karakter itu semestinya mengasah secara total bakat dan kemampuan diri seseorang, karena itulah Undiksha menerapkan pendidikan karakter yang holistik,” katanya di Singaraja, Buleleng, Bali, Jumat.
Menurut dia, pendidikan karakter bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik agar dapat mengambil atau menentukan `keputusan baik buruk`, `mewujudkan kebaikan`, dan `memelihara apa yang baik` itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
“Karena itu, pendidikan berbasis holistik itu menyasar pada pendidikan olah pikir atau kognitif, olah hati dan olah rasa atau afektif, serta olah spirit dan olah raga atau kognatif atau psikomotorik,” katanya.
Ia menyatakan proses pendidikan karakter didasarkan pada totalitas psikologis yang mencakup seluruh potensi individu manusia dan fungsi totalitas sosiokultural pada konteks interaksi dalam keluarga, satuan pendidikan serta masyarakat.
“Perlu diketahui bahwa pendidikan karakter tentu tidak bisa diukur secara instan, melainkan merupakan hasil perubahan yang melalui sebuah proses internalisasi,” katanya.
Artinya, katanya, pengembangan karakter dapat dimulai dari hal-hal yang esensial, sedikit demi sedikit, mulai dari yang sederhana, yang mudah dilaksanakan, sampai dengan hal-hal yang kompleks.
Oleh karena itu, pendidikan karakter merupakan sebuah terobosan yang sangat penting untuk dimiliki bagi para mahasiswa Undiksha, baik yang baru akan menempuh pendidikan maupun yang sudah duduk di bangku perkuliahan. (WDY)
Sumber : AntaraBali