Singaraja- Pandemi Covid-19 telah memberi warna baru untuk kehidupan masyarakat dunia tahun 2020 ini, termasuk di Indonesia. Kemunculan virus ini telah membawa perubahan pada seluruh sektor kehidupan, mulai dari pariwisata, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan sektor lainnya. Seluruhnya dibawa pada tatanan kehidupan yang baru (new normal)
Pandemi Covid-19 mengulang peristiwa 100 tahun yang lalu, dimana dunia juga mengalami pandemi Flu Spanyol. “Earth is under construction”, bumi sedang dalam perbaikan. Kejadian luar biasa ini menjadikan orang-orang bersifat agile. Agile yang dimaknai sebagai kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat, kemampuan untuk mengubah budaya atau kebiasaan yang sudah mengakar dalam dirinya, kemampuan untuk menonjolkan sifat mengalah pada dirinya, serta kemampuan untuk memanfaatkan teknologi secara optimal, dan kemampuan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.
Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia telah bergerak melakukan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 melalui berbagai program. Mulai dari penyaluran bantuan alat pelindung diri untuk tenaga medis di sejumlah Rumah Sakit, pembagian masker kepada masyarakat dan penyaluran bantuan wastafel di sejumlah tempat publik. Selain juga ada penyaluran bantuan sembako untuk warga kurang mampu. Langkah lain yang akan dilakukan adalah penanganan pascacovid-19. Rekor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., menyampaikan telah membahas program yang akan digulirkan, seperti bimbingan belajar bagi guru dan siswa yang mengalami keterlambatan pembelajaran akibat belum terbiasa menggunakan online learning, memberikan bantuan untuk pembangunan mental psikologis untuk dan pendekatan sosial dalam upaya membangkitkan semangat bekerja. Program tersebut terus dimantapkan sehingga nantinya mendapatkan hasil maksimal. “Pandemi Covid-19 telah memberikan perubahan kehidupan masyarakat. Ini perlu kita sikapi, termasuk juga pascapandemi,” ucapnya.
Selain itu, Undiksha juga memberikan perhatian penanganan dampak pandemi Covid-19 melalui KKN Mandiri berbasis Daring (KMbD). Programnya berkaitan dengan pencegahan Covid-19 dari aspek klinis, penanggulangan dampak sosial dan ekonomi, penanggulangan dampak psikologis, dan pendidikan/pembelajaran di masa/pasca pandemi Covid-19. Gerakan universitas negeri terbesar di Bali Utara ini tidak lepas dari falsafah Tri Hita Karana, salah satunya menjalin hubungan baik antarsesama. Falsafah tersebut juga sebagai landasan dalam pembangunan universitas. (hms)