Selain berkunjung ke Universitas Tadulako, relawan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Rabu (14/11/2018) juga menyerahkan bantuan kepada korban gempa dan likuifaksi di wilayah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Bantuan tersebut berupa tas dan alat tulis untuk mendukung pendidikan anak-anak yang mencapai ratusan orang.
Penyerahan yang menyasar pengungsian di Desa Sibalaya Utara ini disaksikan langsung oleh warga dan tokoh masyarakat. Di tengah situasi yang diguyur hujan, rasa kekeluargaan sangat terasa. Salah satu pengungsi, Marni menuturkan bencana alam tersebut telah membuatnya kehilangan harta benda. “Rumah rusak. Sekarang hanya tinggal di pengungsian,” ungkapnya. Di tengah kondisi itu, perempuan empat anak ini mengaku sudah mendapatkan bantuan. Hal tersebut sangat disyukuri. “Syukur ada yang membantu. Jadi beban bisa diringankan,” katanya. Ia berharap situasi segera membaik. Keinginan untuk kembali memiliki tempat tinggal dapat segera terwujud. Bantuan berupa dua tanki air juga turut diberikan untuk pengungsi di Desa Pombewe, Palu. Itu digunakan untuk menunjang aktivitas mandi, cuci, kakus.
Selain di pengungsian, Kamis (15/11/2018), relawan Undiksha juga melihat Kelurahan Petobo, Kota Palu yang mengalami likuifaksi. Di lokasi tersebut, banyak bangunan lenyap, tertimbuan tanah yang bergeser. Kemudian dilanjutkan penyerahan bantuan berupa uang ke Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sulawesi Tengah di Pura Wana Kerta Jagat Natha. Diharapkan uang yang terkumpul dari civitas akademika Undiksha itu dapat digunakan menunjang perbaikan pura. (hms)