Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) sebagai universitas negeri di Bali resmi menerima izin penyelenggaraan Prodi Pendidikan Kedokteran. Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Prof. H. Mohammad Nasir, Ph.D.,Ak pada Rabu (8/8) secara resmi menyerahkan Surat Keputusan (SK) Izin Menyelenggarakan Program Studi (Prodi) Kedokteran kepada Rektor Undiksha, Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd. di Gedung Auditorium Undiksha.
Penyerahan SK didampingi Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST dan disaksikan langsung oleh peserta kuliah umum serta para undangan. Sebelum menyerahkan SK ini, terlebih dahulu Menristek memberikan kuliah umum dengan tema “Pendidikan Tinggi Di Era Revolusi Industri 4.0” kepada ribuan mahasiswa dan mahasiswi Undiksha.
Usai memberikan kuliah umum, Menristekdikti Prof Mohammad Nasir mengatakan selama ini Pendidikan Kedokteran hanya ada di wilayah Bali Selatan. Sementara penduduk di wilayah Bali Utara sangat besar. Bagaimana sekarang penduduk di Bali Utara harus ke selatan untuk menempuh Pendidikan Kedokteran. “Rasanya tidak cukup hanya di selatan saja. Kita juga harus kembangkan di Bali Utara,” jelasnya.
Ia juga menambahkan tujuan utama dari pemberian izin ini adalah pemerataan kesehatan di Indonesia. Dengan adanya Prodi Kedokteran di Undiksha masyarakat di Bali Utara tidak harus datang ke Bali Selatan untuk menempuh pendidikan dokter. Harapannya kualitas dan pengembangan harus terus dilakukan dan mutu dijamin. Jangan sampai kualitas dan mutu menjadi korban.
Sementara itu, Rektor Undiksha Dr. Nyoman Jampel mengaku sangat bahagia dengan capaian yang diraih Undiksha. Menurutnya, perjuangan untuk mendapatkan izin Prodi Kedokteran bagi Undiksha ini adalah perjuangan yang panjang selama tiga belas tahun sejak 2005.
“Cukup panjang perjuangan kami yang dimulai dari persiapan pada tahun 2005, banyak kendala yang kami tempuh, kendatipun SDM sudah kami persiapkan dengan matang. Kami tidak patah semangat dan di tahun 2010 kembali melakukan pergerakan, namun terkendala moratorium. Di Tahun 2015 dilakukan pergerakan secara masif dengan fasilitasi dari Pemkab Buleleng. Dimana proposal disempurnakan dan pada hari ini kita menerima SK izin penyelenggaraan Prodi Kedokteran,” imbuh Jampel.
“Perjuangan untuk Prodi Kesehatan tidak sama dengan Prodi lainnya yang cukup sampai di Ditjen Dikti. Selain kesiapan sarana prasarana, juga harus ada persetujuan dari lembaga dan instansi terkait. Mahasiswa Prodi Kedokteran angkatan pertama sudah disiapkan gedung perkuliahan di Kampus Undiksha Jinengdalem, Desa Jinengdalem, Kecamatan Buleleng, gabung dengan Fakultas Olahraga dan Kesehatan (FOK).” papar Dr Jampel.
Dr. Jampel menjelaskan, setelah Prodi Kedokteran berjalan, pihaknya akan mengusulkan program ini berdiri sebagai Fakultas Kedokteran Undiksha Singaraja ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).
Sementara itu Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengaku ikut bersyukur dengan keluarnya izin penyelenggaraan Prodi Kedokteran ini. Ia pun mengatakan keberadaan Prodi Kedokteran di Undiksha sangat penting, mengingat Indonesia bagian timur masih kekurangan dokter.” Kedepannya nanti, bagaimana Undiksha Singaraja melalui Prodi Kedokteran bisa menjadi motor penggerak dokter di Indonesia timur. Disamping kuantitas, kualitas ini juga diutamakan nantinya“ ujarnya.
Agus Suradnyana menegaskan, Pemkab Buleleng akan mendukung terus apa yang diperlukan Undiksha, khususnya yang menyangkut pemenuhan sarana-prasarana Prodi Kedokteran. Dengan adanya Prodi Kedokteran ini, Buleleng mendapatkan hal berkualitas di bidang kesehatan. Dibukanya Prodi Kedokteran di Undiksha akan membawa dampak di berbagai bidang.