Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali mencatat rekor di Museum Rekor Indonesia (Muri) untuk tari pendet disabilitas massal terbanyak yang baru pertama kali dilaksanakan.
Suasana Auditorium tampak ramai dipenuhi oleh penari bali perempuan. Sekilas memang terlihat sebagai penari biasa, namun semua itu terlihat luar biasa ketika pemandu penari-penari tersebut menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan mereka.
Kegiatan dimulai dengan launching Kamus Dasar Tari Bali Untuk Disabilitas Rungu. Rektor Undiksha Singaraja Dr. Nyoman Jampel, M.Pd. mengatakan bahwa kegiatan Pagelaran Tari Pendet Oleh Penyandang Disabilitas ini merupakan bagian dari kegiatan penelitian sekaligus kegiatan pengabdian. Dimana nantinya kegiatan ini diikuti oleh 125 orang perempuan penyandang disabilitas rungu. Setelah kegiatan ini dilaksanakan akan ditandatangani oleh notaris dan akan dikirim ke MURI sebagai penyelenggara Pagelaran Tari Pendet Oleh Penyandang Disabilitas Rungu terbanyak di Indonesia.
“Semua anak-anak bangsa harus dapat menyumbangkan potensi dirinya untuk mengharumkan nama daerah, dan bangsa” lanjut Dr. Nyoman Jampel, M.Pd. dalam sambutannya.
Undiksha dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat berkewajiban pula signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olahraga.
Koordinator Muri Tari Pendet massal, Made Agus Dharmadi mengatakan bahwa sebelumnya pada penari disabilitas dilatih secara intensif bersama sejumlah instruktur yang berpengalaman. Para penari ketika melakukan gerakan dituntun oleh satu orang derigen yang memperagakan beberapa jenis gerakan sebagai simbol beberapa bagian tari.
“Kami lumayan bekerja keras agar mereka paham beberapa gerakan. Selain untuk Muri, kami juga meneliti dalam hal pendidikan disabilitasnya,” terang dia.
(Arya, Panji, Nata, Sri, Mega)