Singaraja– Universitas Pendidikan Ganesha melalui Jurusan Teknologi Industri Fakultas Teknik dan Kejuruan memperkenalkan kendaraan surface water. Kendaraan yang pengerjaannya bekerjasama dengan mahasiswa ini dapat dimanfaatkan untuk membersihkan sampah laut.
Ketua Jurusan Teknologi Industri, Dr. Kadek Rihendra Dantes, S.T.,M.T menjelaskan pembuatan kendaraan ini dirintis pada tahun 2018 dengan pendanaan dari FTK dalam upaya menggenjot produk inovasi unggulan dari program studi. Melalui produk ini, pihaknya ingin berkontribusi kepada masyarakat pesisir dalam penanganan sampah laut yang masih menjadi persoalan global. “Produk ini untuk menciptakan sebuah wahana yang bisa dimanfaatkan untuk mengangkat sampah laut. Yang kita lihat sekarang laut masih ada yang tercemar,” ungkapnya, Jumat (15/1/2021).
Kendaraan ini telah diuji coba di Pantai Penimbangan, Buleleng dan berfungsi dengan baik. Produk ini terus disempurnakan, khususnya pada body yang diarahkan pada aerodinamis. Selain itu juga diinginkan dapat dikembangkan untuk mengidentifikasi terumbu karang. “Kami terus melakukan penyempurnaan, sehingga produk ini semakin baik dan memiliki berbagai fungsi,” jelasnya.
Produksi kendaraan ini mendapat respon positif dari pendamping Indonesian Coral Reef Garden (ICRG) Buleleng, Iwan Setia Budi. Ia menjelaskan persoalan sampah masih membelit laut, khususnya di wilayah Kabupaten Buleleng. Pengadaan alat-alat penanganan dinilai sangat layak. “Pada umumnya, memang permasalahan sampah masih menjadi isu utama, bahkan menjadi isu global. Nah untuk buleleng sendiri, tidak terlalu besar. Kalau alat ini bisa digunakan dan dapat diaplikasikan di lapangan, itu sangat baik,” katanya. Ia juga mendukung adanya pengembangan terhadap kendaraan ini, sehingga nantinya dapat dimanfaatkan semakin maksimal. “Dengan segala macam upgrade-nya, makan dapat memiliki fungsi yang beragam,” ujarnya.
Salah satu mahasiswa, yang turut terlibat dalam pengerjaan, Dewa Gede Oka Sastrawan mengatakan kendaraan ini dikerjakan selama enam bulan. Ia mengakui dalam prosesnya mengalami kendala. “Ada beberapa trial and error yang kita alami untuk pengembangan produk,” tuturnya.
Pascauji coba, ia bersama timnya akan melakukan perbaikan, terutama pada sistem kendali. “Kami ingin sistem beloknya bisa lebih baik,” imbuhnya. Pengembangan kendaraan ini diharapkan mendapat dukungan dari pemerintah dan dapat diproduksi lebih banyak, sehingga penanganan sampah laut dapat lebih cepat. Selain produk ini, Jurusan Teknologi Industri juga membuat produk inovasi lainnya, seperti motor listrik, alat penyedot air, penyemprot padi bertenaga surya dan sebagainya. (hms)