Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Singaraja, Bali mengkampanyekan penerapan sistem teknologi sekolah pintar (smart school) system) melalui program pengabdian kepada masyarakat (P2M) di bidang pendidikan.
“Kami melaksanakan P2M di dua lokasi yaitu SMA Negeri 4 Singaraja dan SMA Negeri 1 Kuta,” kata Ketua pelaksana kegiatan, I Ketut Resika Arthana, S.T., M.Kom, di Singaraja, Bali.
Ia mengatakan, kegiatan P2M ini merupakan salah satu implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan menerapkan hasil penelitian dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Smart School atau sekolah pintar merupakan suatu konsep sekolah yang memanfaatkan teknologi informasi dalam kegiatan belajar mengajar dan administrasi sekolah. Smart School terdiri dari berbagai sistem yang saling terintegrasi, yang digunakan oleh warga sekolah menurut perannya masing-masing, baik siswa, guru, maupun staf pegawai sekolah.
Adapun Smart School yang diterapkan pada P2M ini merupakan produk penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Smart school terdiri dari Sistem Informasi Akademik (SIAK) Sekolah, Sistem Informasi Inventarisasi Sekolah, Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah, Elearning dan Computerized Based Testing (CBT). Penerapan Smart School, menurut dia, sangat penting dilakukan untuk meningkatkan pelayanan, mempermudah administrasi serta meningkatkan kualitas belajar mengajar.
P2M ini diawali dari proses analisis permasalahan sekolah, penyesuaian sistem Smart School, pelatihan dan proses pendampingan penggunaan sistem. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Dr. Gede Rasben Dantes yang memberikan pemaparan materi tentang paradigma, tantangan sekolah serta alternatif solusi dengan menerapkan smart school. Narasumber lainnya I Putu Buda Suyasa, S.Pd dan I Putu Mahendra Adi Wardana, S.Pd memperkenalkan sekaligus mendemonstrasikan teknis penggunaan sistem.
Rasben Dantes mengungkapkan, SIAK berbasis Web dan SMS Gateway akan mampu membantu segala proses akademik di sekolah, dimana sistem ini dapat digunakan oleh kepala sekolah, guru, pegawai, siswa, dan orang tua siswa dengan fitur-fitur yang berbeda. Sistem Inventarisasi akan membantu proses inventarisasi seperti pencatatan barang masuk, peminjaman, dan pengembalian barang, dimana sistem ini telah terhubung ke perangkat mobile dan memanfaatkan teknologi GPS untuk pencarian lokasi barang.
Sedangkan sistem perpustakaan bertujuan untuk efisiensi waktu dan tempat baik dari sisi pengelola maupun anggota perpustakaan, sehingga memudahkan dalam hal pelayanan. Dan terakhir adalah sistem CBT yaitu ujian yang dilakukan menggunakan komputer, dimana siswa harus mengerjakan dan menjawab secara langsung soal yang tersedia di sistem dan evaluasi akan dilakukan secara otomatis.
Sumber : antarabali