Singaraja- Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) terus digenjot Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Hal tersebut mendapatkan dukungan dari Fakultas Kedokteran (FK). Memantapkan itu, digelar seminar nasional Blended Learning, Sabtu (18/5/2019).
Seminar yang berlangsung di kampus FK Jinengdalem, Kabupaten Buleleng itu menghadirkan dua narasumber, yakni Ketua Tim Pengembangan Pembelajaran Daring Undiksha, Dr. I Gde Wawan Sudatha, S.Pd.,S.T.,M.Pd dan Prof. dr. Irawan Yusuf, Ph.D dari Universitas Hasanuddin.
Wakil Rektor I Undiksha, Prof. Dr. Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si.,saat membuka acara menyampaikan pembelajaran Daring di Undiksha sudah bergulir sejak 2018. Hanya saja baru menyasar Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK). Sesui evaluasi, hasilnya tergolong baik. Terobosan ini juga secara tidak langsung untuk menumbuhkan sikap disiplin pada mahasiswa maupun dosen, karena pembelajaran diatur dengan sistem. “Ada enam yang sudah didaringkan dan sudah blended learning,” jelasnya. Inovasi itu terus dimantapkan dengan memperbaiki kekurangan dan sasarannya semakin diperluas. “Oeh karena itu kami minta kepada tim untuk membenahi lagi. Di Undiksha memang sudah melakukan itu (Daring-red). Kami juga sudah mendata e-learning yang sudah diterapkan oleh dosen. Memang e-learning ini sudah lama digunakan. Tetapi belum merupakan program universitas,” ungkapnya.
Disampaikan lebih lanjut, pada 2019, Rektor Undiksha juga menginginkan pembejalaran Daring semakin serius digarap. Bahkan, FK didorong menjadi unggulan untuk menerapkan itu. “Kegiatan yang dilaksanakan oleh FK ini tentu sejalan dengan program universitas. Kami ingin FK menjadi unggulan dalam pembelajaran Daring,” ungkapnya.
Sambungnya, berdasarkan hasil komunikasi dengan Prof. Irawan Yusuf sebelumnya, pembelajaran Daring sangat bagus dikembangkan pada FK. “Sebelumnya orang apriori dengan pembelajaran daring, apa lagi di Kedokteran. Ternyata Prof. Irawan memberikan motivasi bahwa benar-benar pembejalaran ini sangat bermanfaat,” ucapnya. Mewujudkan itu, tak dimungkiri perlu ada kesiapan yang matang, mulai dari materi, sarana-prasarana maupun Sumber Daya Manusia (SDM). “Terkadang dosen yang belum siap. Ini yang harus didorong,” imbuhnya. (hms)