Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali, pada hari senin, 11/06/2018 menggelar bimbingan teknis (bimtek) dengan sistem hybrid learning bagi peserta Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan.
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor I Undiksha Prof. Dr. Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan harapannya agar setelah diadakan bimtek tersebut, peserta benar-benar menguasai dan memahami tata cara pelaksanaan sistem Hybrid Learning. Selain itu, beliau juga mengharapkan agar nantinya peserta PPG dalam jabatan dapat lulus 100%. Sekretaris MBMI (Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia) Undiksha, Dr. Wayan Widiana, M.Pd. menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan hal-hal teknis yang terkait dengan sistem Hybrid Learning serta menjawab pertanyaan-pertanyaan dan kendala-kendala yang dihadapi peserta terkait dengan sistem Hybrid Learning.
Peserta dalam kegiatan ini adalah seluruh guru yang lulus tes seleksi PPG dalam jabatan yang meliputi tujuh program studi, yakni PG PAUD, PGSD, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, PTI, dan Penjaskesrek. Peserta PPG dalam jabatan pada tahun ini tidak hanya berasal dari bali saja melainkan dari berbagai daerah di NTT dan NTB. Kegiatan ini menampilkan dua pemateri. Pemateri pertama adalah ketua MBMI Undiksha, Drs. I Gede Nurjaya, M.Pd. yang membawakan materi pemaparan umum tentang sistem Hybrid Learning, sedangkan pemateri kedua adalah Tim TI MBMI Undiksha, Gus Anom yang membawakan materi tentang teknis penggunaan dan pelaksanaan sistem Hybrid Learning. Kegiatan ini dilaksanakan di gedung Auditorium Undiksha singaraja pada jam 09.00 wita sampai dengan 15.00 wita.
Nurjaya selaku ketua MBMI sekaligus Pemateri pertama menyampaikan bahwa PPG merupakan program dengan maksud untuk memuliakan para guru, baik dari segi kehormatan, penghasilan maupun profesinya. Untuk meningkatkan profesionalitas guru, diperlukan sebuah sistem pembelajaran yang efektif dan efisien dengan tetap menjamin mutu lulusannya. Oleh sebab itu, pelaksanaan PPG dalam Jabatan dilaksanakan dalam satu semester atau lima bulan dimana dalam tiga bulan pertama mahasiswa PPG dalam jabatan mengikuti pendalaman materi model Hybrid Learning dengan SPADA atau sistem pembelajaran daring dan ID-REN dengan bobot 10 SKS. Setelah itu, mahasiswa PPG dalam jabatan mengikuti lokakarya dan peer teaching di LPTK selama lima minggu dengan bobot 8 SKS, lalu melakukan PPL selama tiga minggu di sekolah dengan bobot 6 SKS.