Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) kembali berkolaborasi dengan sembilan perguruan tinggi di Bali untuk menyelenggarakan job fair tahun 2022. Memantapkan kegiatan tahunan ini, dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD), Kamis (14/4/2022). Acara yang digelar di Undiksha ini menghadirkan Wakil Ketua II Pelaksana Kampus Merdeka, Nuhadi, S.T., sebagai narasumber.
Sembilan perguruan tinggi yang berkolaborasi dengan Undiksha adalah Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI), STIMIK Primakara, Denpasar, ITB Stikom, Politeknik Negeri Bali, Stikes Wira Medika, Universitas Warmadewa, Alfa Prima, dan IPB Internasional Bali.
FGD ini dibuka oleh Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Kerjasama Undiksha, Drs. I Made Yasa, M.Pd. Ia didampingi Koordinator Bidang Kemahasiswaan dan Humas, Drs. I Ketut Surya Panca dan Kepala UPT Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Mahasiswa (PKKM), Nyoman Karina Wedhanti, S.Pd.,M.Pd. Pada kesempatan tersebut disampaikan job fair sangat perlu dilaksanakan untuk memberikan ruang informasi tentang peluang kerja bagi para lulusan perguruan tinggi. Diharapkan, pelaksanaan kegiatan ini mendapat dukungan dari setiap program studi. “Dukungan sangat penting. Bagaimana nanti kegiatan ini bisa disampaikan dengan baik untuk para lulusan,” ungkapnya.
Kepala PKKM Undiksha, Karina Wedhanti mengatakan job fair rencananya digelar pada bulan September mendatang dengan pola hybrid. Pihaknya bersama pusat karir kampus lain sedang mematangkan persiapan, baik terkait tempat maupun teknis pelaksanaan. Selain itu, juga menyusun industri yang dapat dijadikan sebagai mitra. “Kebetulan karakteristik di masing-masing kampus yang bergabung job fair itu kan berbeda-beda. Jadi kami menyusun industri apa saja yang akan bergabung,”jelasnya.
Adanya kolaborasi antar perguruan tinggi diharapkan semakin meningkatkan gaung job fair dan lebih menarik minat industri melaksanakan atau melakukan open recruitment di Bali. “Sehingga mudah-mudahan dengan bergabungnya kampus-kampus ini bisa bersinergi dengan memberikan sumber daya yang terbaik bagi masing-masing kampus dan dengan demikian kita membawa koneksi dengan pihak-pihak industri,” imbuhnya.
Sementara itu, narasumber Nuhadi menyampaikan pelaksanaan job fair ini perlu didukung dengan kolaborasi yang baik antarunit karir di perguruan tinggi. Selain itu, setiap kampus harus bisa memberikan informasi kepada para lulusan terkait perusahaan yang terlibat maupun peluang karir yang ada. “Tantangan job fair adalah satu, suport sistem untuk koordinasi dan kolaborasi pusat karir ini. Kedua, bagaimana mengajak para perusahaan di tengah pandemi seperti ini. Ketiga, mempersiapkan alumni,”terangnya.
Ia juga menyampaikan job fair ini sekaligus sebagai alat ukur program kampus merdeka yang sudah digaungkan sejak tahun 2020. “Sebenarnya tujuan kampus merdeka ini kan mempersiapkan mahasiswa ketika nanti lulus. Kita ingin melalui job fair ini sebagai alat ukur program kampus merdeka,” pungkasnya. (hms)