Singaraja – Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) berkomitmen untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya di Bali dalam rangka meningkatkan daya saing. Komitmen tersebut didukung dengan kerjasama dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Bali yang penandatanganannya berlangsung di Kampus Undiksha, Singaraja, Jumat (22/10/2021). Acara ini juga sekaligus pertemuan Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Bali.
Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., menjelaskan dalam rangka meningkatkan kualitas institusi, sinergi dan kolaborasi antar perguruan tinggi sangat perlu dilakukan. Kualitas yang dimaksud tentu mengarah pada pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. “Karena terus terang sayang tidak ingin ada perguruan tinggi yang sekadar ada, sekadar melakukan kegiatan dan meluluskan, tapi kualitas tidak terjaga. Inilah yang kita harus jaga, bagaimana semua perguruan tinggi agar betul-betul tetap mengedepankan kualitas untuk bisa menghasilkan lulusan yang kompeten, yang profesional, yang berdaya saing, dan memiliki karakter,” katanya.
Terkait bentuk program, Rektor Jampel menyatakan dapat berkaitan dengan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) yang merupakan kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Hanya saja program itu tetap didasari atas roh masing-masing institusi. Undiksha sebagai Lembaga Tenaga Kependidikan lebih mengkhususkan pada peningkatan kualitas SDM, khususnya calon guru. “Karena bagaimanapun juga, Bali, Indonesia mau maju, ya gurunya harus berkualitas. Oleh karena itu, kita sebaiknya menghasilkan atau mencetak guru-guru yang semakin berkualitas,” imbuhnya. Kerjasama yang lain juga dapat dilakukan selama itu memungkinkan, seperti penguatan internasionalization at home dan program lain yang menjadi unggulan Undiksha.
Ketua APTISI Wilayah VIII Bali Dr. I Made Sukamerta, M.Pd.,menyambut positif jalinan kerjasama ini dalam rangka peningkatan kualitas perguruan tinggi, khususnya swasta. Ia tidak menampik perkembangan perguruan tinggi swasta di Bali belum semuanya sama dengan negeri, seperti sumber daya manusia dan fasilitasnya. “Itulah kedepan kita sharing dan komitmennya Pak Rektor Undiksha sangat baik sekali dimana rector akan siap all out membantu teman-teman di swasta sehingga pendidikan di Bali itu sejajar, tidak ada lagi konotasi antara negeri dan swasta,” ungkapnya.
Ia pun menilai kerjasama yang dilakukan arahnya pada Tri Dharma Perguruan Tinggi. Akan tetapi, yang mendesak menurutnya peningkatan kapasitas dosen, utamanya dosen muda. Program yang perlu dukungan adalah studi lanjut maupun melalui program lainnya. “Peningkatan kompetensi dosen-dosen muda, itu kita harapkan nanti segera, nanti kalau bisa di Undiksha ada program peningkatan SDM kita, utamanya dosen kita untuk diberikan kesempatan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Bali, Prof. Dr. Ir. Nyoman Gde Antara, M.Eng yang juga sebagai Rektor Universitas Udayana menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi perguruan tiunggi ini, khususnya di Bali. Hal tersebut dalam rangka meningkatkan kualitas yang berujung pada terwujudkan sumber daya manusia yang unggul. “Mari kita bersatu. Kita harus berkolaborasi,” serunya.
Kegiatan pertemuan Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Bali ini juga diisi dengan pembahasan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) maupun merumuskan berbagai jenis kerjasama yang mungkin bisa dilakukan. Program tersebut tidak hanya terbatas pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, tetapi juga peningkatan kapasitas SDM kampus. (hms)