Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) terus mendorong lahirnya karya inovasi, baik dari dosen maupun mahasiswa. Hal tersebut digayung bersambut oleh mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Jurusan Teknologi Industri Fakultas Teknik dan Kejuruan. Produk yang berhasil dirancang adalah motor listrik untuk disabilitas daksa. Karya ini diberi nama E-Gadis (Ganesha Electric Disability).
Mahasiswa, Ida Ayu Putu Indah Komala Dewi menjelaskan pembuatan motor ini berangkat dari permasalahan di masyarakat, terutama yang dialami oleh kaum disabilitas daksa yang kesulitan ketika hendak berpergian keluar rumah. “Alasan kami membuat E-Gadis adalah karena kami melihat kaum disabilitas daksa mengalami kendala saat melakukan transportasi atau aktivitas keluar rumah,” ungkapnya, Jumat, (17/09/2021).
Proses pembuatannya diawali dengan desain dan dilanjutkan mempersiapkan alat dan bahan untuk pembuatan inovasi tersebut. Dalam rangka mempercepat pengerjaan, mahasiswa, Kadek Ariantika menyampaikan terdapat empat tim yang disiapkan, terdiri atas kelompok sasis yang bertugas untuk membuat frame atau sejenis rangka, kelompok kelistrikan bertugas untuk merancang untuk sistem kelistrikan seperti safety reading, reting, lampu nyala, dan yang lainnya. Kelompok desain bertugas untuk membuat desain dan kelompok proposal yang bertugas untuk membuat proposal lanjutan.
Kelebihan motor ini dengan motor lainnya, yaitu lebih ramah lingkungan karena menggunakan tenaga listrik. ”Kelebihan E Gadis adalah ramah lingkungan karena menggunakan sistem kelistrikan,” terangnya. Mahasiswa lain, I Ketut Andika Wiguna mengakui selama proses pembuatan terdapat kesulitan yang dialami, baik dalam merancang teknis maupun komunikasi bersama tim karena pandemic Covid-19.
Ketua Jurusan Teknologi Industri, Dr. Kadek Rihendra Dantes, S.T., M.T., memberikan apresiasi terhadap inovasi yang telah dibuat dan dikembangkan oleh mahasiswa. Hal tersebut sejalan dengan program universitas maupun fakultas dalam rangka mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi. “Secara keseluruhan jurusan di bawah Fakultas Teknik dan Kejuruan untuk pengembangan inovasi yang dibuat/dikembangkan oleh mahasiswa sudah cukup bagus. Fakultas sudah mewadahi inovasi-inovasi ini menjadi sebuah buku atau sejenis kumpulan produk-produk inovasi yang ada di Fakultas Teknik Kejuruan kita,” terangnya.
Disampaikan lebih lanjut, pengembangan motor ini sebenarnya merupakan cikal bakal dalam melaksanakan proses pembelajaran. Mahasiswa bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih, sehingga dalam proses pembuatannya mendapatkan dukungan sepenuhnya dari jurusan dan juga prodi teknik mesin, termasuk dalam hal pendanaan. “Pendanaannya ini merupakan pendanaan berkesinambungan dari prodi, jadi produk-produk inovasi prodi ada beberapa hal yang dibantu dari segi bahan dan yang lainnya,” tegasnya.
Perlu diketahui, inovasi ini bukanlah yang pertama dibuat oleh mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Undiksha. Sebelumnya juga terdapat kendaraan listrik untuk darat dan kendaraan listrik untuk pembersih sampah laut (Surface Water). Dalam rangka pengembangan inovasi ini dan mampu digunakan oleh masyarakat, diharapkan adanya dukungan dari pemerintah daerah. “Sebenarnya kita ingin itu terjadi sehingga ada sinkronisasi antara produk kampus dengan Pemda sehingga memberikan peluang produk-produk yang dibuat oleh kampus juga dapat di implementasikan di beberapa daerah di Bali khususnya Kabupaten Buleleng,” imbuhnya. (hms)