Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) terus melakukan terobosan untuk menjadi lembaga yang unggul. Selain merealisasikan segudang program yang tertuang dalam perencanaan, universitas negeri terbesar di Bali Utara ini juga mempersiapkan revisi kurikulum 2016. Guna mendapatkan hasil maksimal, Kamis (24/1/2019) digelar Focus Group Discussion (FGD).
FGD yang berlangsung di Ruang Ganesha III Rektorat ini dihadiri dekan, wakil dekan, koordinator prodi, ketua jurusan dan ketua lembaga. Rektor Undiksha, Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., menyampaikan eksisting Undiksha sampai saat ini bisa dikatakan tidak jauh berbeda dengan perguruan tinggi lain. Walaupun dari segi akreditasi, jumlah dosen, mahasiswa, dan sarana prasarana belum sebanding, tetapi pengakuan itu sudah mulai muncul. “Terutama saya yang merasakan itu. Sekarang terus saja ada yang ingin studi banding tentang tata kelola kelembagaan ke Undiksha,” ungkapnya didampingi Wakil Rektor I, Prof. Dr. Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si.,dan Sekretaris Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LPPPM) Undiksha, Prof. Dr. I Made Ardana, M.Si.
Namun demikian, menurutnya tetap perlu ada penyempurnaan berbagai aspek untuk mewujudkan lembaga ini semakin baik dan mampu mewujudkan visi menjadi universitas unggul berlandaskan falsafah Tri Hita Karana di Asia pada tahun 2045. Salah satu strateginya dengan penyesuaian kurikulum agar relevan dengan kebutuhan dan target-target yang dicanangkan. “Kurikulum yang disusun harus mampu menghasilkan output semakin baik. Bisa mewujudkan target-target yang ditentukan, salah satunya seperti internasionalisasi lembaga,” tegas mantan Wakil Rektor II Undiksha ini.
Disampaikan lebih lanjut, revolusi industri 4.0 juga tak bisa diabaikan. Para lulusan perlu dipersiapkan untuk bisa menghadapi itu dan memiliki daya saing. Ini pun harus turut terakomodir dalam kurikulum. “Untuk bisa menjadi lebih baik, akreditasi juga terus ditingkatkan. Kelas internasional harus dikejar. Begitu juga dengan publikasi ilmiah,” imbuhnya.
Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum dan Tracer Study LPPPM Undiksha, Dr. I Putu Wisna Ariawan, M.Si., menyampaikan revisi dilakukan terhadap kurikulum kependidikan, non kependidikan dan vokasi. Termasuk juga didalamnya yang menjadi perhatian, yakni kurikulum internasional dan double degree. “Ini menyesuaikan dengan kebutuhan. Undiksha terakhir melakukan revisi pada 2016,” jelasnya.
Revisi ini dilakukan melalui tim yang diketuai Prof. Dr. Nyoman Dantes. Mantan rektor Undiksha dua periode ini juga memaparkan kondisi kurikulum saat ini dan hal-hal yang perlu menjadi perhatian kedepannya, sehingga mampu mewujudkan daya saing, baik di tingkat nasional maupun internasional. (hms)