Singaraja- Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) kembali mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program intership di Jepang. Mereka adalah Putu Ratih Widyaningrum, Ni Luh Ayu Nirmala Santi, Ni nyoman Yuli Sri Mayanti dan Ida Ayu Ika Dewi. Keempatnya akan mendapatkan pelatihan kerja terkait bidang perhotelan di Vassel Hotel Okayama dari 4 Agustus 2019 sampai 1 Februari 2020. Demikian terungkap dalam pertemuannya bersama Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd, Kamis (1/8/2019).
Koordinator Prodi Pendidikan Bahasa Jepang, I Wayan Sadyana, S.S., M.Si. menjelaskan keikutsertaan mahasiswa pada program itu merupakan bentuk aplikatif dari pembelajaran yang telah dilakukan. “Salah satu profil prodi adalah sebagai tenaga ahli Bahasa Jepang dalam bidang perhotelan. Program ini adalah aplikasinya,” ujarnya. Selain mendapatkan training, mahasiswa ini juga mendapatkan pembelajaran Bahasa Jepang, pembelajaran lintas budaya dan melakukan presentasi dalam kerangka personal development. Pada kesempatan tersebut juga disinggung kerjasama dengan Vassel Hotel. Ditegaskan itu merupakan bentuk kerjasama yang di rancang oleh Undiksha melalui Kowa Copr. Jepang. “Melalui pembelajaran ini mahasiswa berkesempatan mengikuti tranining selama enam bulan dan untuk memperdalam penguasaan Bahasa Jepang,” Jelasnya.
Rektor Jampel mengapresiasi keikutsertaan mahasiswa dalam program itu. Disampaikan, Undiksha saat ini telah bekerjasama dengan beberapa hotel di Jepang untuk menyelenggarakan program internship. Namun demikian, upaya perluasan terus dilakukan, salah satunya dengan Marriot Hotel Okinawa jepang dan sudah melakukan pemberangkatan mahasiswa gelombang kedua. “Sedangkan untuk Vassel Hotel ini adalah pemberangkatan yang pertama dilakukan Undiksha. Untuk yang berangkat sebelumnya ada langsung kerja disana setelah lulus,” ucapnya.
Ia menegaskan pada program tersebut, mahasiswa juga diminta untuk menggaungkan falsafah Tri Hita Karana yang menjadi landasan visi Undiksha sebagai universitas unggul di Asia pada tahun 2045. “Ini menciptakan keharmonisan. Jadinya harus diperkenalkan juga oleh mahasiswa,” pungkasnya. (hms)