Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) membahas kerjasama dengan Universitas Iwate, Jepang, Jumat (13/9/2019). Program yang digagas, salah satunya berkaitan dengan upaya peningkatan penguasaan Bahasa Jepang pada mahasiswa sehingga nantinya semakin profesional.
Pihak Universitas Iwate diwakili Nakajima, yang menangani program internationalization. Ia menjelaskan universitasnya sudah banyak menjalin kerjasama dengan perguruan tingi di luar negeri. Harapannya hal yang sama bisa dengan Undiksha yang berada di belahan Bali Utara. Ditawarkan program pendidikan Bahasa Jepang untuk mahasiswa minimal selama tiga bulan. “Undiksha memiliki program studi ini. Jadi kami berkeinginan ada kerjasama. Mahasiswa disini bisa kuliah disana,” katanya.
Memantapkan kerjasama itu, ia juga mengundang pimpinan Undiksha untuk datang langsung ke universitasnya. Hal yang dilakukan tidak hanya sebatas membicarakan lebih detail terkai bentuk kerjasama yang akan dijalin, namun juga bisa melihat proses belajar mengajar, sarana-prasana pembelajaran, termasuk tempat tinggal mahasiswa. “Kami fasilitasi keberangkatan untuk dua orang selama empat hari tiga malam. Disana bisa melihat kondisi kampus,” ucapnya.
Kerjasama antara universitas Iwate dengan Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha sesungguhnya sudah berjalan sejak lima tahun lalu. Namun programnya lebih pada kegiatan sosial dan penyelamatan lingkungan. Kedepan, diinginkan semakin banyak kerjasama yang dalam rangka peningkatan kualitas mahasiswa maupun perguruan tinggi. “Kami juga memiliki sejumlah fakultas. Tapi kami ingin lebih fokus pada pendidikan Bahasa Jepang. Karena sudah ada kerjasama sebelumnya. Kami memiliki beberapa program untuk itu,” imbuhnya.
Wakil Rektor I Undiksha, Dr. Gede Rasben Dantes, S.T.,M.TI.,merespon positif kerjasama tersebut karena mampu mendukung program internationalization at home yang telah dicanangkan pada tahun 2019. Oleh sebab itu, pihaknya akan membahas ini lebih lanjut, termasuk menyanggupi untuk hadir ke Universitas Iwate. “Tentu kerjasama ini sangat baik untuk Undiksha,” katanya.
Mahasiswa yang mengikuti program itu, menurutnya tidak hanya mendapat kesempatan untuk mengasah kemampuan berkomunikasi menggunakan Bahasa Jepang dengan penutur aslinya. Tetapi juga langsung belajar tentang budaya. “Belajar bahasa membuat kita tidak hanya paham tentang bahasa. Tetapi juga budaya,” ungkapnya.
Sejumlah mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang sejatinya sudah ada yang mengikuti program ke Jepang. Seperti halnya pertukaran pelajar di Ohkagakuen University. Mahasiswa yang mendapat kesempatan, Ni Nyoman Putri Noviyanthi dan Ni Luh Eka Gitasari. Selain itu ada pula magang di hotel. Yang terbaru, keberangkatan berlangsung pada 15 September dengan menyasar Vessel Hotel di Sapporo, Hokkaidou. Mahasiswa tersebut, Anak Agung Ayu Diah Padmadewi, Ida Ayu Widya Purwani, dan Erina Dewanti Putri. Mereka mengikuti program selama enam bulan. “Ini akan memberikan pengalaman untuk mahasiswa. Kami ingin ini bisa diceritakan kepada masyarakat. Bahwa mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang setiap tahun ada berangkat ke Jepang,” pungkasnya.
Mahasiswa, Putri Novayanthi mengungkapkan keikutsertaannya dalam program tersebut sudah menjadi keinginan sejak lama. Menurutnya, itu sebagai salah satu cara untuk menambah wawasan, khususnya dalam bidang pendidikan yang diterapkan di Jepang, yang sangat berbeda dengan di Indonesia. “Keinginan ini sudah sejak lama. Pendidikan di Jepang itu bagus. Saya ingin mengetahui lebih banyak tentang itu,” ujarnya.
Selain dengan perguruan tinggi di Jepang, Undiksha telah menjalin kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi di Thailand, Vietnam, Philipina, Malaysia. Terakhir pembahasan juga dilakukan dengan Ming Chi University of Technology, Taiwan. Kerjasamanya tidak hanya pertukaran pelajar, namun juga joint research. (hms)