Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) dipercaya sebagai koordinator pelaksana Seleksi Kompetensi Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (SKD-CPNS) tahun 2021 untuk delapan instansi di Bali yang dinaungi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Seleksi ini berlangsung dari 20 sampai 25 September 2021. Sejalan dengan hal tersebut, persiapan teknis dilakukan dengan matang, termasuk didalamnya mengedepankan protokol pencegahan Covid-19. Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng pun melakukan pemantauan, Jumat (17/9/2021). Undiksha dinilai telah melakukan persiapan dengan baik.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa menilai panitia sudah sangat siap untuk melaksanakan seleksi ini. Dari aspek teknis telah diatur. Kapasitas ruangan sudah memperhitungkan jarak antarpeserta berdasarkan protokol pencegahan Covid-19. Demikian juga dengan alur kedatangan peserta, tempat tunggu, dan sebagainya. Selain itu, Undiksha juga dilihat telah mempersiapkan ruangan khusus bagi peserta yang memiliki gejala gangguan kesehatan. “Kalau terlihat pilek, batuk, itu juga harus dilakukan screening tambahan, sehingga bisa diberikan di ruang berbeda,” katanya.
Lebih lanjut, birokrat asal Tejakula, Buleleng ini juga meminta untuk menunda pelaksanaan ujian bagi peserta yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan diberikan jadwa baru. “Yang positif tidak boleh ikut. Silahkan dijadwal kembali,” tegasnya. Kemudian sesuai arahan dari Satgas Nasional kepada daerah, diharapkan semua yang terlibat dalam seleksi menggunakan aplikasi pedulilindungi karena akan menjadi screening awal yang akurat untuk mendeteksi terkonfirmasi Covid-19 atau tidak. “Akan kelihatan status vaksinasi dan status tes covidnya. Ini juga untuk memastikan keotentikan sertifikat yang dibawa,” jelasnya.
Ia menambahkan, saat ini Kabupaten Buleleng sudah masuk zona kuning atau resiko rendah penyebaran Covid-19. Meski demikian, ia mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan, termasuk bagi peserta SKD. “Prokes tetap ketat supaya kalau bisa minggu depan bisa jadi zona hijau. Jadi bukan berarti baru zonanya lebih aman, lalu abai. Tetapi akan tetap dengan protokol kesehatan yang baik,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Administrasi, Keuangan, dan Sumber Daya Manusia Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd., menjelaskan terdapat 1.911 orang yang terdaftar dalam seleksi ini. Jumlah tersebut terdiri atas formasi dari Undiksha, Universitas Udaya, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Politeknik Negeri Bali, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Bali, Balai Pelestarian Budaya Provinsi Bali, Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali, dan LLDIKTI Wilayah VIII. Seleksi dibagi dalam beberapa sesi dan tetap memperhatikan protokol pencegahan Covid-19, baik oleh panitia maupun peserta. “Ada beberapa persyaratan dan kriteria yang memang harus ditaati oleh panitia, termasuk oleh peserta. Bahwa setiap panitia yang bertugas, mereka sudah lolos dari tes Covid, minimal dengan rapid antigen atau swab PCR dan menggunakan aplikasi peduli lindungan. Ini dalam rangka menekan persebaran Covid semakin meluas,” tegasnya.
Ia menambahkan, panitia berupaya mempersiapkan dan melaksanakan seleksi ini secara maksimal. Oleh sebab itu, seluruh hal yang diwajibkan ada kementerian maupun oleh Satgas penanganan Covid-19 akan dilengkapi sebelum seleksi berlangsung. “Sebagaimana yang disamapaikan satgas Covid-19, penerapan prokes sudah ada di angka 65 persen. Artinya karena ini belum hari H, kita masih ada waktu untuk melengkapi berbagai hal yang diwajibkan Satgas Covid,” pungkasnya. Guna memastikan kelancaran seleksi, panitia akan melaksanakan simulasi sehari sebelumnya. Hal ini juga untuk memastikan kembali kesiapan teknis. Diharapkan seleksi dapat berjalan dengan lancar. (hms)