MAHASISWA Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) tidak seluruhnya hanya bergelut dengan dunia akademik. Dunia yang melekat dengan penguasaan berbagai materi yang tersampaikan dalam perkuliahan. Tetapi banyak juga mahasiswa perguruan tinggi terakreditasi unggul ini mengasah kemampuannya dalam bidang non-akademik. Hal ini sering dikampanyekan jajaran pimpinan sebagai media untuk mengasah soft skill.
Putu Sita Ardi Cahyani, adalah salah satu mahasiswa yang menempuh jalan itu. Mahasiswa Program Studi S-1 Akuntansi ini mengembangkan minat dalam bidang beauty pageant. Bagi sebagian besar orang, mungkin bidang ini belum familiar. Bidang ini menjadi salah satu ajang kompetisi yang terutama berfokus pada keindahan fisik kontestan. Di dalamnya juga dipadukan dengan kepribadian, bakat, dan kecapakan dalam menjawab pertanyaan juri sebagai kriteria penilaian.
Minat untuk menggeluti beauty pageant oleh mahasiswa semester VI ini muncul sejak tahun 2020. Ia terinspirasi dari Frederika Alexis Cull, yakni gadis berdarah Lampung-Inggris yang memenangkan ajang Puteri Indonesia 2019 dan selanjutnya sebagai perwakilan Indonesia dalam ajang Miss Universe. Ia berhasil masuk top 10 pada ajang internasional tersebut. Selain prestasi, mahasiswa yang akrab disapa Sita ini juga memiliki kekaguman pada sisi lain dari Frederika. Seperti, memiliki kepriadian yang tenang dan memiliki ketertarikan modeling sejak kecil dan juga kecintaannya terhadap binatang.
Berbekal motivasi untuk menambah pengalaman, mahasiswa asli Buleleng ini terus mengasah dan mengembangkan minatnya. Pada tahun 2020, ia pun akhirnya membulatkan tekad untuk mendaftar dalam ajang pemilihan Ning Ayu. Sebuah ajang pageant yang bergerak di bidang pariwisata, kebudayaan, pendidikan, hingga lingkungan, yang sudah digelar sejak tahun 2017.
Siapa sangka, dengan semangat tinggi dan dukungan penuh dari orangtua, mahasiswa yang juga memiliki hobi bernyanyi ini berhasil menjadi kontestan terbaik. Prestasi ini sekaligus mengiringi langkahnya untuk melenggang ke tingkat provinsi Bali sebagai wakil Kabupaten Buleleng.
Pada ajang ini, tanggung jawab yang lebih besar harus dituntaskan dengan lebih baik. Pesaing yang dihadapi bukan lagi teman-teman sedarah Buleleng, melainkan perwakilan dari masing-masing kabupaten di Bali. Menurut Sita, persaingan yang terjadi di ajang ini sangatlah ketat. Selalu berlatih, belajar, dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang merupakan hal yang wajib dilakukan.
Menjalani karantina selama tiga hari, bukan perkara yang mudah bagi Aquarian ini. Menjadi anak tunggal perempuan, membuatnya sangat dekat dengan sang ibu. Meskipun begitu, hal tersebut tidak terlalu menjadi masalah baginya, mengingat para duta kabupaten selain menjadi pesaing, juga menjadi keluarga yang baru.
Hari demi hari dilewati olehnya dengan melatih talenta dan membaca hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan umum. Sering kali ia meminta masukan dan saran dari kerabat yang memiliki pengalaman dalam ajang pageant. Prinsip yang selalu diembannya adalah kerendahan diri dan tidak cepat merasa puas akan sesuatu.
Hasil tidak akan pernah menghianati usaha. Pada malam grand final, Ning Ayu Buleleng dinyatakan masuk sebagai top 5 dan menempati posisi ke 4 serta berhasil memperoleh predikat Ning Ayu Berbakat 2020 berkat talenta menyanyinya yang luar biasa. Meskipun belum berhasil meraih posisi top 3, Sita tidak pernah putus asa, justru hal ini menjadi penyemangat baru untuknya, terutama dorongan untuk lebih melatih english skill.
Menurut mahasiswa berusia 21 tahun ini, kemenangan bukanlah satu-satunya hal yang harus diperebutkan. Banyak hal positif lain yang didapatkan dan berguna dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang dialaminya sendiri. Sebelum bergabung pada ajang ini, ia merupakan sosok yang pemalu dan kurang percaya diri. Tetapi setelah itu, ia merasa lebih mampu menghadapi orang banyak, sebab secara tidak langsung telah berlatih public speaking.
Kedepannya, Sita sangat antusias untuk mengikuti ajang beauty pageant yang lebih bergengsi lagi. Pengalaman terus digali lebih dalam selagi masih berusia muda. Baginya, keluar dari zoa nyaman akan sangat membantu dalam mewujudkan impian yang ingin diraih. Ia berharap, pada kesempatan selanjutnya bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya, baik dari kemampuan berbahasa inggris, wawasan, serta ilmu yang dimiliki. (diah/hms)