Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) kembali mendapat kado manis. Program Studi Diploma III Kebidanan yang baru “diasuh” sejak Desember 2017 berhasil naik “kasta”, dari akreditasi C ke B. Hal tersebut ditunjukkan dengan Surat Keputusan Pengurus Perkumpulan Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (Perkumpulan LAM-PTKes) nomor: 0022/LAM-PTKes/Akr/Dip/I/2019 dengan nilai 318.
Koordinator Prodi, Luh Nik Armini, S.ST.,M.Keb.,merasa bersyukur terhadap raihan tersebut. Sebab, akan mampu meningkatkan grade prodi di masyarakat. “Kami tentu sangat bersyukur karena bisa mendapat akreditasi B. Semoga dengan ini tingkat kepercayaan generasi muda untuk kuliah disini semakin meningkat.Begitu juga dengan serapan lulusan di dunia kerja,” sebutnya. Disampaikan lebih lanjut, kado yang diraih dengan jerih payah ini menjadi cemeti untuk terus meningkatkan kualitas. Termasuk dalam mewujudkan prodi S-1 Kebidanan dan profesi. “Prodi ini memang kami rencanakan. Kami terus berupaya meningkatkan kualitas segala bidang,” ucapnya.
Seperti yang disampaikan sebelumnya, visitasi prodi yang bernaung di Fakultas Olahraga dan Kesehatan ini dari LAM-PTKes berlangsung pada 3 sampai 5 Januari 2019. Hanya butuh waktu satu bulan, nilainya sudah turun. Menyambut ini, dilakukan persiapan matang, mulai dari sarana prasarana hingga Sumber Daya Manusia (SDM). Berkenaan dengan akreditasi, Rektor Undiksha, Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd sering menyampaikan menjadi perhatian serius. Hal tersebut ditunjukkan dengan pencanangan pada 2016. “Akreditasi terus kami genjot. Di Undiksha hanya prodi baru saja yang masih C,” sebutnya.
Selain prodi, perguruan tinggi terbesar di Bali Utara ini juga tengah mengejar akreditasi A untuk lembaga. Berbagai strategi telah dilakukan untuk mewujudkan itu, mulai dari peningkatan sarana prasarana, peningkatan kualitas sumber daya manusia hingga penelitian. Langkah tersebut sebagai strategi untuk meningkatkan daya saing, termasuk juga mewujudkan visi universitas menjadi universitas unggul berlandaskan falsafah Tri Hita Karana di Asia pada tahun 2045. (hms)