Singaraja- Pembangunan fisik rumah susun Universitas Pendidikan Ganesha telah rampung. Demikian juga dengan fasilitas didalamnya telah lengkap. Sejalan dengan hal tersebut, pemanfaatannya diserahkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kepada pihak Undiksha, Kamis (24/6/2021). Rusun yang berlokasi di Jalan Jatayu, Singaraja selanjutnya siap dikelola dan dihuni mahasiswa putri.
Dari Kementerian PUPR, penyerahan diwakili oleh Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Penyediaan Perumahan Provinsi Bali, I Wayan Suardana. Dan dari Undiksha, diterima oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Administrasi, Keuangan, dan Sumber Daya Manusia (PAK-SDM), Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd., didampingi Kepala Biro, Dekan dan Direktur Pascasarjana. Acara ini juga disaksikan oleh sejumlah mahasiswa calon penghuni rusun.
Pada kesempatan tersebut, I Wayan Suardana mengungkapkan penyerahan pemanfaatan ini karena pembangunan fisik telah rampung dan telah dilengkapi fasilitas sesuai dengan perencanaan. Ia mengharapkan bangunan ini dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. Selain itu juga didukung dengan pembentukan tim pengelola oleh Undiksha. Tim tersebut tidak hanya bertugas untuk memastikan pengelolaannya saja, tetapi juga mengurusi hal lain, seperti perawatan gedung, mendata fasilitas, termasuk memfasilitas keluhan-keluhan yang muncul dari penghuni. “Pengelola ini dapat menjalankan dengan baik kegiatan pemanfaatan rusun, meliputi kegiatan operasional, pemeliharaan dan perawatan dengan berpedoman pada peraturan,” ungkapnya.
Disampaikan lebih lanjut, pemanfaatan rusun juga harus didukung ketertiban oleh penghuni. Oleh karena itu, pengelola diharapkan dapat menyiapkan aturan maupun sanski bagi pelanggar. “Pengelola dan penghuni menumbuhkan sikap memiliki rusun ini. Segera mengurus dokumen serah terima asset. Ini sangat penting, asset harus jelas keberadaannya.
Wakil Rektor Undiksha, I Wayan Lasmawan mengungkapkan menyambut penyerahan pemanfaatan rusun, Undiksha sudah membentuk tim pengelola. Pihaknya pun mengharapkan rusun ini nantinya bentul-betul menjadi sentral pendidikan karakter bagi para penghuni. Rusun ini nantinya akan dilengkapi berbagai kebutuhan maupun fasilitas pendukung lainnya. “Dengan demikian, rusun ini berfungsi sebagaimana yang diharapkan oleh kementerian PUPR,” terangnya.
Daya tampung rusun ini sebanyak 84 orang. Akan tetapi, berdasarkan pendaftaran secara online, peminatnya mencapai ratusan orang. Hal tersebut menurut Lasmawan membuktikan tingkat kepercayaan masyarakat dan mahasiswa untuk tinggal di rusun yang dilengkapi dengan keamanan sangat bagus. “Minimal satu hal yang bisa kami pastikan, jika tinggal disini, keamanan mahasiswa pasti terjamin karena ada satpam 24 jam yang akan menjaga, ada ibu asrama dan stafnya. Serta ada CS yang akan mengelola kebersihan dan sanitasi,” ungkapnya. Rusun ini harus sudah ditempati mulai 1 Juli 2021. Penghuni dikenakan biaya operasional setiap tahun yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan biaya kamar kost.
Keberadaan rusun ini disambut positif oleh orangtua mahasiswa, salah satunya Made Duhaeni dari Kabupaten Jembrana. Ia yang turut menyaksikan acara serah terima mengungkapkan alasan menempatkan anaknya di rusun. Yaitu tidak hanya karena biaya yang lebih terjangkau, tetapi juga untuk menjamin keamanan, menumbuhkan sikap disiplin anak, bertanggungjawab dan dapat bersosialisasi dengan mahasiswa dari program studi lain.
Selain rusun putri, Undiksha juga tengah mengusulkan pembangunan rusun putra di lokasi yang sama ke Kementerian PUPR. Diharapkan pembangunannya dapat direalisasikan pada tahun 2022. (hms)