Singaraja- Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menggelar seminar nasional, Kamis (1/10/2020). Seminar yang berlangsung secara daring ini mengusung tema “Perguruan Tinggi Dalam Pusaran Pragmatisme Demokrasi: Menakar Peran Akademisi Untuk Penguatan Simpul NKRI”.
Pada seminar tersebut, salah satu narasumber yang dihadirkan adalah Guru Besar Hukum Pidana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Prof. Dr. Eddy O.S. Hiariej, S.H., M.Hum. ia menjelaskan peran perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting dalam menguatkan simpul NKRI. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi. Menyangkut dharma pertama, yaitu pendidikan, maka yang dapat dikedepankan adalah pendidikan karakter yang memegang teguh toleransi, gotong royong, cinta sesama dan menjaga kebinekaan. “Oleh karenanya, keilmuan sosial dalam hal ini mempunyai peranan vital dibandingkan dengan yang lain,” tegasnya.
Dharma kedua berkaitan dengan pelaksanaan penelitian. Dalam hal ini, riset yang dilakukan mengedepankan kearifan lokal sehingga persoalan-persoalan yang dialami masyarakat dapat terselesaikan dengan baik. Ketiga, dharma pengabdian kepada masyarakat merupakan suatu yang wajib dilakukan. Segala elemen dalam perguruan tinggi harus ambil bagian dalam pengabdian kepada masyarkat. Misalnya, terimplementasi melalui program kuliah kerja nyata.
Terselenggaranya Tri Dharma Perguruan Tiggi ini dengan baik, menurutnya akan menghasilakn generasi muda yang berkualitas dan berintegritas. Jika memang demikian, maka akan menjadikan Negara Indonesia kokoh, mampu menghadapi segala bentuk ancaman baik dari luar ataupun dari dalam. “Dari sisi mahasiswa sendiri, tugas pertama dan utama adalah belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Kedua adalah ikut dalam organisasi kemahasiswaan sehingga memperoleh pengalaman terkait dengan kepemimpinan yang tentunya tidak di dapatkan di kelas,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut juga disinggung tentang demokrasi. Prof. Eddy menyatakan pada prinsipnya demokrasi adalah dari, oleh dan untuk rakyat. “Artinya kita sendirilah yang menentukan arah perjalanan bangsa dan negara ini kedepan. Melalui pemilihan umum kita memilih para wakil dan pemimpin yang akan menjadi pemegang kekuasaan. Untuk itu maka diperlukan kecerdasan dan kebijaksanaan dalam memilih putra-putra terbaik bangsa yang akan memimpin negara ini,” pungkasnya. (rls)