Singaraja- Program studi S-1 dan S-2 Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menyelenggarakan seminar internasional “Promoting Child and Youth Mental Health and Well Being in Schools”, pada 15 dan 16 November 2019. Kegiatan yang menghadirkan tujuh narasumber dari luar negeri ini sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan pengetahuan dosen dan mahasiswa yang berkaitan dengan perkembangan isu-isu terkini di bidang pendidikan.
Koordinator kegiatan, Prof. Dr. Ni Nyoman Padma Dewi, M.A menjelaskan Seminar yang dibuka Wakil Direktur I Pascasarjana Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Kanca, M.S., ini diisi pemaparan materi Emotion Coaching for Children: Tips and Tricks for Parents and Teacher oleh Kimberley Scriven (Psychologist), Helping Youth and Teachers with Difficult Emotions: Six Mindful Steps oleh Karen Story (Social Worker, Educator, Family Therapist and Counsellor)”, dan Confidencein the Classroom: Character Strengths in Children oleh Maggie Marsh. Ada pula, Communication Skills and Self-awareness for Teachers as a Tool for Working with Children dan The Value of Physical Fitness for Mental Health and Well-being oleh Jane Gorman (Physiotherapist, Consultant, IAP Founder), The Impact of Social Media and Device Use on Youth Mental Health oleh Eliza Barnes (Media and Communications Consultant) dan Social Emotional Learning in The Classroom: 5 key areas oleh Sharon Haarsma (Occupational Therapist, Program Manager, IAP Founder). Narasumbernya merupakan para profesional/tenaga ahli/praktisi dari berbagai bidang ilmu dalam wadah yang bernama “Integrate Asia Facific”. “Narasumber ini berasal dari Hongkong dan Australia. Misinya membantu dan memberdayakan masyarakat dalam berbagai bidang di Asia,” jelas Prof. Padma Dewi.
Integrate Asia Facific, dengan founder Jane Gorman dan Sharon Haarsma, sambungnya sudah tiga kali mendukung S2 Pendidikan Bahasa Inggris Undiksha dengan memberikan seminar dan workshop dalam berbagai topik. “Kami sangat mengapresiasi dukungan ini. Kami komunikasikan, mereka bersedia untuk mengisi dengan cuma-cuma,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia dari Prodi S-1 Pendidikan Bahasa Inggris, Astiti Pratiwi, S.Pd, M.Pd., menjelaskan topik yang dibawakan narasumber itu dipandang sangat relevan dengan isu yang belakangan ini muncul di masyarakat sejalan dengan perkembangan kebutuhan dan tuntutan siswa. Seperti munculnya rasa stress pada siswa. Kondisi yang demikian cukup banyak ditemui. “Tentu melalui seminar ini, dosen dan mahasiswa memiliki wawasan yang baru tentang isu-isu kesehatan mental, well being, dan mindfulness yang banyak terjadi belakangan ini. Kegiatan ini juga salah satu upaya untuk mendukung internationalization at home yang telah dicanangkan Undiksha,” katanya.
Selain mahasiswa dan dosen, materi pada seminar ini juga diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan guru dan calon guru tentang strategi untuk penanganan emosi, kesehatan jiwa dan mental siswa. “Dengan pemahaman guru yang semakin baik, tentu kualitas peserta didik akan bisa semakin baik juga,” imbuhnya. (hms)