Pemerintah Provinsi Bali maupun Kabupaten terus memacu pemerataan pembangunan di seluruh daerah. Hal tersebut sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Guna menyukseskan itu, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) siap memberikan dukungan melalui Sumber Daya Manusia yang dimiliki. Demikian ditegaskan Wakil Rektor IV Undiksha, Drs. I Wayan Suarnajaya, MA. Ph.D yang mewakili Rektor, Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., dalam seminar Forum Komunikasi Ilmiah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Undiksha dengan Bappeda se-Bali, Jumat (24/3).
Pada seminar itu, salah satu hal yang menjadi pembahasan adalah pembangunan pariwisata di Bali yang kini belum merata. Beberapa tokoh dan akademisi memandang, keberadaannya masih terkesan pincang, yakni hanya terfokus pada Bali selatan. Kondisi demikian, tentunya akan turut mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat. Guna meratakan pembangunan itu, Undiksha pun siap mengambil peran, salah satunya melalui LP2M dengan program pengabdian kepada masyarakat. “Kami di Undiksha, terutama dosen, akan ikut merancang program yang sejalan dengan rencana pembangunan pemerintah. Pada intinya kami siap mendukung pembangunan di Bali,” tegas Suarnajaya.
Pada seminar yang dihadiri Kepala Bappeda Provinsi Bali, Ir. Putu Astawa, M.MA., dan Kepala Pusat Penelitian LP2M Undiksha, Prof. Dr. I Made Candiasa, M.I.Komp., akademisi asal Nusa Penida, Klungkung ini menyebutkan, salah satu bukti Undiksha konsen dalam mendukung percepatan pembangunan daerah adalah adanya desa binaan di Kabupaten Karangasem, yakni Munti Gunung. “Sasaran kami dalan percepatan pembangunan ini adalah daerah yang kondisinya masih tergolong tertinggal dari daerah lain,” ujarnya.
Ditambahkan dia, selain melalui dosen, percepatan pembangunan ini juga didukung oleh mahasiswa melalui program KKN. “Tempat KKN juga sudah tersebar ke daerah Karangasem dan Klungkung,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Pusat Pengabdian Masyarakat LP2M Undiksha, Prof. Dr. Nyoman Wijana, M.Si mengatakan universitas seribu jendela ini memiliki SDM dari pendidikan dan non pendidikan. Guna mendukung pembangunan, itu bisa digerakkan. “Kalau yang sifatnya formal, bisa dilakukan dosen pendidikan. Kalau non formal, itu bisa dari non pendidikan atau ilmu murni,” jelasnya.
Selain sektor pariwisata, sambung Wijana pembangunan juga dilakukan pada sektor ekonomi. Dicontohkan, dalam pemasaran produk usaha yang dihasilkan masyatakat. SDM Undiksha, terutama dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis bisa turut memberikan pembinaan. (Ad)