Perayaan Dies Natalis ke-31 Universitas Pendidikan Ganesha menampilkan nuansa yang berbeda dengan tahun sebelumnya. Perayaan tidak hanya diisi dengan kegiatan yang mengeksplorasi keunggulan setiap fakultas maupun bakat mahasiswa dalam berbagai bidang. Tetapi juga ada pentas joged harmoni yang berhasil meraih rekor dunia dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
Pementasan ini diikuti oleh 1.131 mahasiswa Undiksha dari delapan Fakultas. Peserta nampak antusias untuk menunjukkan bakatnya di Lapangan Ucapara yang disaksikan oleh jajaran pimpinan Undiksha, perwakilan dari MURI, dan mahasiswa. Mengenakan kebaya berwarna putih dan gelungan berwarna emas, para penari ini langsung membentuk barisan dan menampilkan gerakan seragam berpadu apik dengan alunan gamelan.
Pementasan ini memantik rasa haru Wakil Direktur Utama Museum Rekor Dunia Indonesia, Osmar Semesta Susilo. Menurutnya, Undiksha telah mencatatkan rekor yang sangat luar biasa, yaitu menari joged oleh 1.131 penari dan ini adalah rekor dunia. “Kita dari MURI sudah bisa mengklaim bahwa ini rekor dunia karena ini tidak ada di belahan dunia lain manapun, menari joged harmoni seperti hari ini. Sertifikatnya sudah diserahkan,” ungkapnya. Syarat menjadi rekor dunia adalah harus sesuatu yang khas dari Indonesia, salah satunya jogged harmoni.
Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd menyampaikan munculnya gagasan untuk menggelar jogged massal ini tidak terlepas dari adanya fenomen di masyarakat. Tari joged yang selama ini dikenal sebagai tari persahabatan atau pergaulan yang semestinya mempererat hubungan manusia justru seperti melenceng dari pakemnya atau terlihat kurang pas. Undiksha ingin mendukung agar kesenian Bali ini tetap eksis dan tetap dipentaskan sesuai dengan marwahnya.
“Inilah sebenarnya yang melatarbelakangi kami Undiksha untuk mengambil peran dalam rangka penyelamatan dan pengembalian tari joged terhadap marwah yang sebenarnya, yaitu sebagai tari persahabatan yang digunakan untuk membangun keselarasan hidup yaitu keharmonian dan ini sejalan dengan filosofi Undiksha tentang Tri Hita Karana,” jelasnya.
Adanya pengakuan rekor dunia terhadap Joged Harmoni ini juga diharapkan dapat menggugah semangat masyarakat, khususnya Bali dalam mempertahankan kebudayaan dan seni yang selaras dengan roh yang sebenarnya. Rektor asal Kabupaten Bangli ini juga memberikan apresiasi kepada mahasiswa atas partisipasinya dalam pementasan ini dan persiapan yang dilakukan sejak jauh hari.