Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) telah mendapat akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Namun demikian, langkah-langkah pengembangan terus dilakukan. Salah satunya dengan menggenjot kerjasama dengan perguruan tinggi di luar negeri. Demikian disampaikan Rektor, Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd disela-sela acara syukuran di Lapangan Upacara kampus setempat, Kamis (28/2/2019).
Rektor asal Kuta Selatan, Kabupaten Badung ini menyampaikan saat ini Undiksha sudah menjalin kerjasama dalam pelaksanaan PKL dan PPL dengan sejumlah perguruan tinggi di Filipina, Vietnam dan Thailand. Mahasiswa yang mengikuti program ini sejak 2017 cenderung meningkat. Menariknya tak hanya berasal dari program studi pendidikan Bahasa Ingggris, namun juga lainnya, seperti Kelautan dan Perikanan dan Ekonomi. “Ini sebagai cara untuk menambah wawasan mahasiswa, sehingga setelah lulus punya bekal lebih,” sebutnya.
Disampaikan lebih lanjut, universitas yang telah memiliki Fakultas Kedoketarn ini juga menjajaki kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi di Malaysia, Negara-negara di Eropa dan Inggris. Diyakini hal tersebut dapat terwujud berkat akreditasi A pada lembaga. “Dengan akreditasi A atau unggul, akan mempermudah untuk menjalin kerjasama ini,” ucapnya.
Kerjasama tersebut dirancang tak hanya sebatas untuk pelaksanaan PKL dan PPL. Tetapi juga bidang penelitian maupun pertukaran tenaga pendidik. Selain melakukan hal tersebut, Undiksha juga terus memperkuat tata kelola lembaga, termasuk menyediakan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan, salah satunya dalam menghadapi revolusi industry 4.0. “Kami ingin akreditasi A ini didukung komitmen bersama. Sekarang sudah A, besok harus A. Dua hari lagi dan seterusnya juga harus A,” tegas mantan Wakil Rektor II Undiksha ini.
Percepatan visi lembaga, yakni menjadi universitas unggul berlandaskan falsafah Tri Hita Karana di Asia pada tahun 2045 juga terus menjadi perhatian. Hal ini diharapkan mendapat dukungan dari seluruh civitas akademika. “Kami ingin visi itu bisa tercapai sebelum 2045,” pungkasnya. (hms)