Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) bersiap menyambut pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan (PPG-Daljab) Kategori I tahun 2022. Kamis (14/7/2022), perguruan tinggi negeri di bentangan Bali Utara ini melaksanakan penyegaran instruktur yang nantinya terlibat dalam pendidikan para peserta.
Kegiatan yang berlangsung melalui dalam jaringan ini dihadiri dan diisi arahan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Undiksha, Dr. Gede Rasben Dantes, S.T.,M.T.I. Ia yang mewakili Rektor menyampaikan pemerintah maupun Undiksha terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan PPG dari tahun ke tahun, baik dari segi proses maupun outputnya. Mewujudkan ini, peran para instruktur tidak dapat dilepaskan. Instruktur diharapkan dapat memberikan orientasi terkait dengan guru masa depan. Seperti yang ditekankan oleh kementerian, guru diinginkan menjadi sosok yang mampu mengindentifikasi masalah, bisa mengeksplorasi potensi penyebab-penyebab munculnya persoalan di dunia pendidikan dan mencarikan solusi. Selain itu, guru dapat membuat rencana aksi, membuat rencana evaluasi dan bisa melaksanakan rencana tersebut dalam Praktik Pengalaman Lapangan. “Terakhir bisa melakukan refleksi terhadap proses pendidikan yang telah dilaksanakan,” ungkapnya.
Koordinator PPG Undiksha, Drs. I Gede Nurjaya, M.Pd., menjelaskan jumlah peserta PPG Daljab Kategori I di Undiksha sebanyak 1.145 orang, terdiri atas bidang studi Bahasa Bali, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bimbingan dan Konseling, IPA, Matematika, PGPAUD, PGSD, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Seni Rupa, Teknik Komputer dan Informatika. “Peserta ini mengikuti program selama tiga bulan dari Juli sampai September,” terangnya.
Dijelaskan lebih lanjut, terdapat capaian pembelajaran yang diharapkan melalui PPG ini. Pertama, para peserta mampu melaksanakan tugas keprofesian sebagai pendidik yang memesona yang dilandasi sikap cinta tanah air, berwibawa, tegas, disiplin, penuh panggilan jiwa, samapta, disertai dengan jiwa kesepenuhatian dan kemurahhatian. Kedua, mampu merumuskan indikator capaian pembelajaran berpikir tingkat tinggi yang harus dimiliki peserta didik mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh (kristis, kreatif, komunikasi, dan kolaboratif) yang berorientasi masa depan (adaptif dan fleksibel). Ketiga, menguasai materi ajar termasuk advanced material secara bermakna. (hms)