Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) tengah mempersiapkan revisi kurikulum 2016. Praktek Kerja Lapangan (PKL) untuk mahasiswa juga turut menjadi perhatian. Waktu pelaksanaannya direncanakan lebih panjang dari pada sebelumnya. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk melahirkan lulusan terampil dan berdaya saing. “PKL sekarang belum terkoordinasikan dengan baik. Pelaksanaannya masih diserahkan pada masing-masing program studi. Muncul masalah, seperti MoU dengan tempat PKL, masalah monev. Ini perlu disikapi sehingga PKL dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan dan terjamin mutunya,” ungkap Wakil Rektor Bidang Akademik Undiksha, Prof. Dr. Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si., dalam rapat yang berlangsung di Ruang Seminar LPPPM Undiksha, Selasa (29/1/2019).
Didampingi Ketua LPPPM, Prof. Dr. AAIN. Marhaeni, M.A., pada rapat yang dihadiri koordinator prodi itu, Wakil Rektor asal Kemenuh, Gianyar ini mengharapkan pelaksanaan PKL kedepannya, untuk mahasiswa vokasi selama satu tahun sesuai. Hal ini juga melihat harapan dan kebutuhan stake holder. “Kami inginnya berjalan satu tahun supaya mahasiswa benar-benar dapat belajar bekerja riil. Ini bisa menjadi penerapan teori yang diberikan di kampus,” tegasnya.
Sementara untuk jenjang S-1, sambungnya juga perlu lebih panjang. Program ini juga muaranya untuk peningkatakan keterampilan. Jika kebijakan tersebut berjalan, kemungkinan besar ada pengurangan mata pelajaran yang sifatnya pengetahuan (teori). Bahkan jika diajarkan, bisa menggunakan sistem dalam jaringan. “Mata pelajaran yang begitu sekarang bisa diakses melalui smartphone. Sudah sangat mudah. Lebih baik praktek yang dimaksimalkan karena ini penting untuk dunia kerja,” katanya.
Saat ini, pelaksanaan program tersebut masih diatur oleh masing-masng program studi. Pelaksanaannya kisaran dua sampai tiga bulan. Tak dimungkiri, keterampilan yang dimiliki mahasiswa maupun lulusan belum sepenuhnya sesuai harapan. “Waktu yang diberikan untuk PKL harus cukup. Jangan hanya diberikan dua bulan, tiga bulan. Sehingga dalam revisi kurikulum ini, waktu PKL bisa lebih panjang,” imbuhnya.
Ketua LPPPM, Prof. Marhaeni mengharapkan dalam revisi kurikulum ini, seluruh prodi bisa memberikan sumbangan pemikiran, termasuk juga dalam pelaksanaan PKL. Tak kalah penting juga, perlu dikoordinasikan secara intensif. “Untuk PKL, mohon supaya disampaikan ke LPPPM. Supaya semua tahu dan lebih mudah berkoordinasi,” ungkapnya. Revisi kurikulum ini sebagai salah satu upaya dalam mendongkrak kualitas lulusan yang kedepannya menghadapi persaingan semakin ketat, salah satunya revolusi industri 4.0. (hms)