Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menggelar Rapat Koordinasi Pengembangan tahun 2020, Jumat (7/12/2018). Rapat yang digelar di Hotel Madu Sari, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ini menyatukan persepsi terhadap berbagai hal yang menjadi motor penggerak dalam mewujudkan visi Undiksha menjadi universitas unggul berlandaskan falsafah Tri Hita Karana di Asia pada tahun 2045.
Rektor Undiksha, Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd.,yang membuka rapat menyampaikan menurut klasifikasi dan pemeringkatan perguruan tinggi Indonesia oleh Kemenristekdikti pada tahun 2018, Undiksha berada di urutan ke-36, dengan indikator penilaian yang digunakan, terdiri dari kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), kualitas manajemen, kualitas kegiatan mahasiswa serta kualitas penelitian dan publikasi. Sedangkan berdasarkan ranking Webometrik, Undiksha berada pada ranking 89 di Indonesia dari 2.110 universitas, pada ranking 2.072 di Asia dari 13.090 universitas (sumber: http://www.webometrics.info), diakses pada 5 Desember 2018. Hasil perenkingan tersebut tetap harus dievaluasi untuk bisa menjadi perguruan tinggi lebih baik, dan mencapai visi yang telah diusung.
Mendukung itu, perencanaan, penganggaran, dan penyusunan kegiatan terus dimantapkan, khususnya untuk tahun 2020. Antara lain, reakreditasi program studi menuju prodi unggul. Dijelaskan Jampel, pada 2018, telah dialokasikan pemikiran, waktu, tenaga dan pendanaan yang cukup besar dalam rangka mempersiapkam reakreditasi institusi dari B menuju A, termasuk juga untuk 22 program studi. “Sampai saat ini kami sedang menunggu visitasi akreditasi perguruan tinggi. Dokumennya telah dikirim pada Oktober 2018. Selain itu, usaha yang kami lakukan tahun ini dalam rangka meningkatkan akreditasi masing-masing prodi menuju akreditasi unggul,” sebutnya.
Publikasi karya ilmiah dosen, baik pada jurnal internasional bereputasi, jurnal nasional terakreditasi, konfrensi internasional terindeks, atau pun pada seminar nasional juga turut menjadi fokus. Guna menggenjot itu, pada 2017 telah dicanangkan sebagai tahun publikasi. Ini pun didukung dengan perbaikan tata kelola, pengembangan jurnal-jurnal baru, menyiapkan Klinik Manuskrip dan pendampingan untuk percepatan kenaikan jabatan akademik. “Artikel dosen yang dimuat di jurnal terindeks Scopus di tahun 2017 sebanyak 32 artikel. Pada 2018 menjadi 160 artikel. Ini salah satunya sebagai imbas pencanangan tahun publikasi,” tegasnya.
Disampaikan lebih lanjut, persaing universitas semakin ketat. Segala hal juga dituntut serba cepat. Menyikapi itu, universitas yang memiliki delapan fakultas ini melakukan pengembangan dan pemanfaatan teknologi. Hal tersebut sudah diwujudkan, antara lain dalam sistem kerja dosen, sistem kerja pegawai, sistem hukum dan tata laksana, scholar Undiksha, dan pangkalan data dosen. “Ini terus ditingkatkan menyesuaikan dengan kebutuhan,” kata Rektor asal Kabupaten Badung ini.
Revolusi industri 4.0 turut menjadi pembahasan dalam Rakorbang ini. Undiksha sebagai perguruan tinggi yang dituntut menghasilkan SDM andal, telah mempersiapkan strategi. Seperti membekali multikompetensi kepada lulusan, salah satunya Bahasa Inggris, memberikan ruang dan waktu lebih luas kepada peserta didik untuk membangun kemampuan softskill-nya. “Kami tetap lakukan terobosan untuk meningkatkan kualitas SDM. Ada melalui penerapan Blended Learning dan Flip Classroom,” ungkapnya.
Reformasi birokrasi pun tak terlupakan. Undiksha mencanangkan Quick Wins “Pelayanan Terpadu”. “Melalui ini, diharapkan ada peningkatan kualitas layamam publik serta memberikan akses lebih luas kepada masyarakat untuk memperoleh pelayanan publik,” jelas Jampel yang sempat menjabat sebagai Wakil Rektor II Undiksha.
Undiksha telah ditetapkan sebagai PK-BLU pada April 2015. Ditengah kebijakan itu, alokasi dana untuk melaksanakan kegiatan sangat minim. Sebab, separuh dana PNBP dialokasikan untuk remunerasi (penghargaan finasial terkait kinerja) dosen dan pegawai. Menyikapi hal tersebut, perguruan tinggi terbesar di Bali Utara ini akan meningkatkan student body dengan memperhatikan aspek quality generating dan income generating. “Konsep ini harus kami matangkan sehingga pada rekrutmen mahasiswa baru tahun 2019 sudah terealisasi,” sebutnya. Pada Rakorbang yang berlangsung hingga 9 Desember ini, Undiksha juga memantapkan penganggaran penganggaran berbasis berbasis Dana Operasional Mahasiswa (DOM). “Ini ingin kami wujudkan juga,” pungkasnya. (hms)