Denpasar- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menggelar Rapat Koordinasi Pembangunan (Rakorbang) 2021, pada 3 sampai 5 Desember 2019. Ada sejumlah program masuk sebagai skala prioritas yang harus digulirkan, baik dalam bidang akademik dan kerjasama, bidang keuangan dan pengembangan SDM, dan bidang kemahasiswaan. Program tersebut sebagai strategi untuk mempercepat mewujudkan visi universitas.
Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., yang membuka rapat di Hotel Bali Beach, Denpasar menyampaikan dalam pengembangan pendidikan tinggi, tantangan pembangunan kedepan pada dasarnya terpusat pada 5 (lima) persoalan utama, yaitu: (1) kemampuan mengelaborasi dan mengoptimalisasi teknologi yang sesuai dengan nafas revolusi 4.0, (2) penyelarasan berbagai kebijakan akademik agar merujuk pada klasterisasi kelembagaan menuju universitas unggu, (3) restrukturisasi dengan melakukan penyelarasan paradigm Tri Dharma Perguruan Tinggi agar sejalan dengan tagihan jaman, (4) reorientasi kurikulum, digitalisasi pembelajaran dan penguatan blended learning online untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) unggu dan kompetitif, dan (5) kemampuan setiap PT untuk melakukan hilirisasi produk teknologi dengan penguatan manajemen Dharma penelitian dan pengabdian bagi masyarakat luas. “Tantangan ini yang harus dijawab Undiksha dengan melakukan reorientasi dalam penyusunan program dan kegiatan yang diselaraskan dengan alokasi anggaran yang kita miliki,” katanya.
Tantangan itu, sambungya dijadikan sebagai batu pemicu inovasi multiguna oleh Undiksha sebagaimana yang menjadi tagihan oleh masyarakat saat ini. Perencanaan dan pelaksanaan berbagai program kegiatan pendidikan tinggi disesuaikan dan menyesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja, yaitu mengikuti kebutuhan pasar dan beriringan dengan keinginan pemodal kehidupan. Penelitian yang dilakukan juga didorong harus mampu menghasilkan produk-produk teknologi tepat guna dengan diiringi publikasi ilmiah yang kompatibel agar mampu mendongkrak program hilirisasi dan pencapaian world class university.
Merujuk pada tantangan dunia global dan kebijakan umum pembangunan pendidikan tinggi itu, pada 2020, Undiksha menetapkan minimal lima program prioritas yang mesti dirujuk dan dikembangkan oleh semua civitas akademika, yaitu: (1) merujuk dan mendorong terbangunnya keunggulan Undiksha di Asia pada tahun 2045, (2) secara nyata memperkuat peningkatan klasterisasi perguruan tinggi, (3) mendorong penguatan dan peningkatan komponen dan aspek akreditas institusi dan program studi, (4) merujuk dan mendukung ketercapaian kontrak kinerja kementerian pendidikan dan kebudayaan dengan rektor, dan (5) memperkuat dan mempercepat tercapainya restrukturisasi kinerja kelembagaan dan terproduksinya SDM yang unggul. “Ini tidak boleh ditawar oleh setiap insan Undiksha dalam pengembangan dan penetapan program kegiatannya tahun 2021. Karena dengan penetapan program yang terarah itu, keunggulan dan peningkatan klusterisasi kelembagaan akan bisa direalisasikan,” tegasnya.
Dalam rangka merealisasikan program tersebut, kata Rektor asal Nusa Dua, Kabupaten Badung ini perlu ada pengembangan berbagai aspek, antara lain melakukan digitalisasi pembelajaran, penguatan conten e-learning, publikasi ilmiah, dan pemerolehan HAKI atau hak paten dosen maupun mahasiswa. Disamping itu, program-program yang dikembangkan juga diarahkan pada pencapaian status mandiri dalam bidang penelitian dan pengabdian dari perspektif kelembagaan. Di bidang sarana dan prasarana serta SDM, program juga diarahkan pada upaya terwujudnya idealisasi rasio SDM dengan layanan di semua lini, serta terwujudnya sarana dan prasarana yang memadai untuk lahirnya SDM yang unggul dan kompetitif. Di bidang kemahasiswaan, strategi yang dikembangkan bisa melalui penguatan jejaring prestasi mahasiswa terutama yang bersifat akademik dengan tanpa mengabaikan pengembangan bakat dan minat mahasiswa.
Berdasarkan strategi pokok itu, Rektor Jampel berharap pada tahun 2021, ada penekanan dan program-program prioritas yang menjadi unggulan dan sekaligus barometer efektivitas program itu sendiri. Pada bidang pendidikan dan kerjasama, program unggulan tersebut minimal meliputi: (1) penguatan internasionalisasi at home, (2) peningkatan publikasi ilmiah, (3) peningkatan status akreditasi institusi dan program studi, (4) penguatan mutu pembelajaran, (5) penguatan kurikulum, khususnya bidang vokasi, (6) akreditasi laboratorium, (7) penguatan Lembaga sertifikasi profesi, (8) peningkatan produktivitas dan efektivitas kerjasama, (9) penguatan research investment, dan (10) peningkatan hilirisasi inovasi. Sementara pada bidang administrasi, keuangan, dan sumber daya, program kegiatannya menukik pada upaya: (1) percepatan kualifikasi SDM, (2) normalisasi rasio guru besar dan lektor kepala, (3) kapitalisasi SDM dan asset, (4) penguatan manajemen asset dan SDM, (5) peningkatan digitalisasi layanan kelembagaan, (6) optimalisasi kinerja BPU, (7) penguatan tata kelola keuangan, (8) pemenuhan rasio ideal sarana dan prasarana, (9) peningkatan income generating, dan (10) pemberlakuan E-Budgetng secara total. Pada bidang kemahasiswaan, program yang dikembangkan merujuk pada: (1) peningkatan prestasi akademik dan non akademik, (2) peningkatan capaian Pimnas, (3) pembinaan bakat dan minat, (4) peningkatan publikasi mahasiswa, (5) penguatan majemen lembaga kemahasiswaan, (6) peningkatan karya prestisius mahasiswa, (7) peningkatan kinerja UKM, (8) penguatan soft skill dan entrepreneur mahasiswa, (9) diversifikasi program prestasi mahasiswa, dan (10) optimalisasi income generating (beasiswa). Merealisasikan program-program prioritas, civitas akademika diminta memberikan dukungan dengan sanggup dan mampu berbenah. “Pembenahan tersebut harus dimulai dengan merekonstruksi dan menginovasi pendekatan pengembangan program-program baik pada tataran universitas maupun fakultas-pasca serta unit-unit lainnya,” ucapnya.
Pembenahan yang dilakukan, sambungnya juga harus disandarkan pada satu dimensi tujuan yang satu, yaitu keunggulan Undiksha dalam perspektif prestasi akademik dan non akademik, menuju Undiksha Unggul berlandaskan palsafah Tri Hita Karana. “Upaya pencapaian keunggulan tersebut menuntut komitmen dan kinerja semua level pimpinan dan staf tanpa pengecualian, sehingga pada tahun 2021, saya ingin melihat Undiksha bisa semakin baik dan bisa lebih cepat mewujudkan visi Undiksha menjadi universitas unggul berlandaskan falsafah Tri Hita Karana di Asia pada tahun 2045,” pungkas Rektor Jampel. (rls/hms)