Singaraja- Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menggelar rapat kerja tahun anggaran 2021, Kamis (30/1/2020). Klasterisasi tetap menjadi program prioritas yang akan digulirkan. Demikian disampaikan Dekan FBS, Prof. Dr. I Made Sutama, M.Pd.,usai membuka rapat yang berlangsung di Ruang Nitisastra kampus setempat.
Klasterisasi fakultas menjadi pendukung dalam peningkatan klasterisasi universitas, baik tingkat nasional maupun internasional. Sutama menyatakan telah merancang sejumlah program yang berkaitan dengan itu, yakni pembentukan unit pengelola jurnal online program studi, dan unit pendampingan penelitian dan penulisan artikel jurnal. “Melalui pembentukan unit ini, kami berharap kedepannya semakin banyak artikel yang bisa terbit pada jurnal bereputasi atau terakreditasi,” jelasnya.
Pengembangan pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) juga masuk sebagai program prioritas untuk mendukung klasterisasi. Saat ini, pembelajaran berbasis informasi teknologi itu sudah diterapkan oleh sejumlah dosen. Sebelumnya juga sudah diselenggarakan workshop secara khusus dengan menghadirkan narasumber dari Kemenristekdikti. “Pembelajaran ini sebagai upaya untuk memperluas akses mahasiswa,” ucapnya.
Undiksha saat ini telah menyandang status sebagai Badan Layanan Umum (BLU). Sejalan dengan itu, perlu ada kemandirian dalam mendatangkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). FBS memberikan perhatian serius terhadap hal itu melalui pengembangan inkubator bisnis dan bursa tenaga kerja. Salah satu yang dinilai potensial berupa kerjasama dengan pihak luar negeri dalam pemenuhan kebutuhan tenaga kerja. “Kami sedang mengkaji masalah pekerja pengasuh lansia di Jepang. Untuk inkubator bisnis dan bursa kerja ini kami buatkan unit khusus,” sebut Sutama.
Klasterisasi tidak bisa dilepaskan dari kemahasiswaan. Pada tahun anggaran 2021, program kreativitas mahasiswa dan program kewirausahaan mahasiswa tetap masuk sebagai skala prioritas untuk dikembangkan. “Saat ini program bidang kemahasiswaan masih perlu ditingkatkan. Kami ingin kedepan bisa berjalan semakin baik,” kata akademisi asal Ubud, Gianyar ini.
Sebagai bagian dari perguruan tinggi, fakultas yang berlokasi di Jalan A.Yani Singaraja ini juga mengambil langkah untuk membentuk unit/kelompok kajian yang berkaitan dengan Tri Dharma Peguruan Tinggi, meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. “Tentu kajian yang kami lakukan tidak lepas dari fakultas. Ada berkaitan dengan seni dan bahasa,” jelasnya.
Program internationalization at home telah dicanangkan Rektor Undiksha pada tahun 2019. Sutama menegaskan program itu sudah berjalan di fakultas, seperti di Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. Namun demikian, pihaknya tetap melakukan upaya adanya peningkatan jumlah mahasiswa dari luar negeri melalui promosi yang semakin maksimal. “Ini sudah berjalan,” imbuhnya.
Pada Raker itu diisi pemaparan materi dari Kepala Biro Umum dan Keuangan Undiksha, Ni Luh Wayan Yasmiati, S.H. Ia menegaskan program yang dirancang oleh fakultas harus sejalan dengan visi misi rektor dan kontrak kerja dengan kementerian. Dari sisi anggaran, juga diminta mengedepankan akuntabilitas dan efesiensi. “Ini yang perlu diperhatikan. Bagaimana alokasi anggaran bisa sesuai dengan program yang direncanakan,” tegasnya. Sementara itu, Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Kerjasama (AKPK), Drs. I Made Yasa yang menjadi narasumber kedua menekankan peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam pengembangan universitas. “Dengan era sekarang, penguasaan bahasa asing perlu oleh pegawai. FBS yang menjadi tempat pengembangan bahasa bisa memberikan perhatian,” katanya. (hms)