Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat (SENADIMAS) digelar Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) di Prime Plaza Hotel, Sanur, Denpasar, Sabtu (10/11/2018). Seminar kali ke tiga yang digagas Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) ini untuk mewadahi publikasi hasil pengabdian yang telah dilakukan para akademisi yang mengedepankan sisi inovasi dalam meningkatkan kualitasi hidup masyarakat dan daya saing bangsa. “Acara ini diikuti 147 presenter yang telah melalui tahap review ketat dan dinyatakan lolos untuk diseminarkan,” ungkap Ketua Panitia, Dr. Ketut Agustini, S.Si.,M.Si.
Seperti tahun sebelumnya, presenter berasal dari Undiksha, Politeknik Negeri Kupang, Triatma Mulya Institute of Economy, Dualima Institut Jakarta dan Negara tetangga Universitas Timor Leste. Selain itu, ada juga penampilan dua pembicara, yaitu Drs. Darsono Sigit, M.,Pd, dari Universitas Negeri Malang, berpengalaman sebagai Pemonev DP2M DIKTI. Kemudian pembicara kedua, Dr.rer.nat. I Wayan Karyasa, S.Pd.,M.Sc, berpengalaman juga sebagai pembicara dan Pemonev DP2M Dikti dari Undiksha. Disampaikan lebih lanjut, seminar ini juga mendapat dukungan dari Kemenristekdikti, rektorat, Pemkab Buleleng dan Pemrov Bali, hingga pihak swasta.
Sementara itu, Rektor Undiksha, Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Rektor I, Prof. Dr. Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si., menyampaikan di era millenial yang ditandai dengan revolusi industry 4.0 dan kondisi bonus demografi yang saat ini Indonesia alami menuntut kontribusi besar lembaga pendidikan tinggi untuk terus menjadi pendorong peningkatan daya saing bangsa. Sebagai sebuah institusi pendidikan, perguruan tinggi mempunyai kewajiban melakukan kajian dan penelitian untuk menggali rahasia alam. Penelitian merupakan salah satu dharma perguruan tinggi yang mempunyai peran strategis karena hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk pengembangan dharma yang lain, yaitu pendidikan dan pengabdian masyarakat. “Namun dalam kenyataannya, sebagian besar hasil penelitian di perguruan tinggi belum dimanfaatkan secara optimal, dan lebih banyak dimanfaatkan sebagai bahan pengembangan pembelajaran, atau bahkan sekadar menghasilkan laporan penelitian. Hasil penelitian yang kemudian diterapkan di masyarakat, masih sangat sedikit. Akibatnya meskipun banyak dilakukan penelitian, namun permasalahan di masyarakat tidak banyak yang terselesaikan,” ungkapnya.
Undiksha sebagai bagian dari pendidikan tinggi di Indonesia terus melakukan pembenahan dengan peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian dan implementasinya melalui pengabdian kepada masyarakat, sehingga hasilnya bermutu dan relevan dengan kebutuhan pembangunan nasional. Selain itu juga dapat berkontribusi secara nyata kepada peningkatan daya saing bangsa. “Penelitian dan pengabdian yang dijalankan Perguruan Tinggi secara terus-menerus, pada saatnya akan menghasilkan berbagai inovasi yang dapat menunjang daya saing dari industri nasional,” katanya.
Disampaikan lebih lanjut, selain melalui seminar ini, hal penting yang juga hrus dilakukan adalah diseminasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masyarakat sebagai usaha sosialisasi dan juga guna meningkatkan publikasi hasil karya pada prosiding maupun jurnal-jurnal nasional dan Internasional. Hal ini menjadi capaian tersendiri bagi sebuah Perguruan Tinggi maupun secara kelembagaan dan personal dosen yang ada di dalamnya. “Bagian terpenting dari sebuah karya adalah dipublikasikan dan dipergunakan secara luas yang pada akhirnya nanti dapat diproteksi melalui HaKI, sehingga inovasi yang dilahirkan oleh anak-anak bangsa tidak mudah ditiru dan disalahgunakan,” tegasnya. Diharapkan, melalui kegiatan ini pula, visi Undiksha menjadi universitas unggul berlandasakan palsafah Tri Hita Karana di Asia tahun 2045 dapat terealisasi dengan baik. (hms)