Perkembangan globalisasi telah memberikan dampak yang luar biasa pada berbagai sektor, tidak terkecuali perguruan tinggi. Salah satunya berkaitan dengan daya saing. Universitas Pendidikan Ganesha yang menjadi salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan di Indonesia memberikan perhatian serius terhadap hal itu. Tantangan pembangunan kedepan pun telah dipetakan. Sedikitnya terpusat pada lima hal, yaitu (1) kemampuan mengelaborasi dan mengoptimalisasi teknologi yang sesuai dengan nafas revolusi 4.0, (2) penyelarasan berbagai kebijakan akademik agar merujuk pada klasterisasi kelembagaan menuju universitas unggul, (3) restrukturisasi dengan melakukan penyelarasan paradigm Tri Dharma Perguruan Tinggi agar sejalan dengan tagihan jaman, (4) reorientasi kurikulum, digitalisasi pembelajaran dan penguatan blended learning untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan kompetitif, dan (5) kemampuan setiap PT untuk melakukan hilirisasi produk teknologi dengan penguatan manajemen Dharma penelitian dan pengabdian bagi masyarakat luas.
Tantangan itu dijadikan sebagai batu pemicu inovasi multiguna oleh Undiksha sebagaimana yang menjadi tagihan oleh masyarakat saat ini. Perencanaan dan pelaksanaan berbagai program kegiatan pendidikan tinggi disesuaikan dan menyesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja, yaitu mengikuti kebutuhan pasar dan beriringan dengan keinginan pemodal kehidupan. Penelitian yang dilakukan juga didorong harus mampu menghasilkan produk-produk teknologi tepat guna dengan diiringi publikasi ilmiah yang kompatibel agar mampu mendongkrak program hilirisasi dan pencapaian world class university.
Merujuk pada tantangan dunia global dan kebijakan umum pembangunan pendidikan tinggi itu, pada 2020, Undiksha menetapkan minimal lima program prioritas yang mesti dirujuk dan dikembangkan oleh semua civitas akademika, yaitu: (1) merujuk dan mendorong terbangunnya keunggulan Undiksha di Asia pada tahun 2045, (2) secara nyata memperkuat peningkatan klasterisasi perguruan tinggi, (3) mendorong penguatan dan peningkatan komponen dan aspek akreditasi institusi dan program studi, (4) merujuk dan mendukung ketercapaian kontrak kinerja kementerian pendidikan dan kebudayaan dengan rektor, dan (5) memperkuat dan mempercepat tercapainya restrukturisasi kinerja kelembagaan dan terproduksinya SDM yang unggul.
Dalam rangka merealisasikan program tersebut, diimbangin adanya pengembangan berbagai aspek, antara lain melakukan digitalisasi pembelajaran, penguatan conten e-learning, publikasi ilmiah, dan pemerolehan HAKI atau hak paten dosen maupun mahasiswa. Disamping itu, program-program yang dikembangkan juga diarahkan pada pencapaian status mandiri dalam bidang penelitian dan pengabdian dari perspektif kelembagaan. Di bidang sarana dan prasarana serta SDM, program juga diarahkan pada upaya terwujudnya idealisasi rasio SDM dengan layanan di semua lini, serta terwujudnya sarana dan prasarana yang memadai untuk lahirnya SDM yang unggul dan kompetitif. Di bidang kemahasiswaan, strategi yang dikembangkan bisa melalui penguatan jejaring prestasi mahasiswa terutama yang bersifat akademik dengan tanpa mengabaikan pengembangan bakat dan minat mahasiswa.
Berdasarkan strategi pokok itu, ada penekanan dan program-program prioritas yang menjadi unggulan dan sekaligus barometer efektivitas program itu sendiri. Pada bidang pendidikan dan kerjasama, program unggulan tersebut minimal meliputi: (1) penguatan internasionalisasi at home, (2) peningkatan publikasi ilmiah, (3) peningkatan status akreditasi institusi dan program studi, (4) penguatan mutu pembelajaran, (5) penguatan kurikulum, khususnya bidang vokasi, (6) akreditasi laboratorium, (7) penguatan Lembaga sertifikasi profesi, (8) peningkatan produktivitas dan efektivitas kerjasama, (9) penguatan research investment, dan (10) peningkatan hilirisasi inovasi. Sementara pada bidang administrasi, keuangan, dan sumber daya, program kegiatannya menukik pada upaya: (1) percepatan kualifikasi SDM, (2) normalisasi rasio guru besar dan lektor kepala, (3) kapitalisasi SDM dan asset, (4) penguatan manajemen asset dan SDM, (5) peningkatan digitalisasi layanan kelembagaan, (6) optimalisasi kinerja BPU, (7) penguatan tata kelola keuangan, (8) pemenuhan rasio ideal sarana dan prasarana, (9) peningkatan income generating, dan (10) pemberlakuan E-Budgetng secara total. Pada bidang kemahasiswaan, program yang dikembangkan merujuk pada: (1) peningkatan prestasi akademik dan non akademik, (2) peningkatan capaian Pimnas, (3) pembinaan bakat dan minat, (4) peningkatan publikasi mahasiswa, (5) penguatan majemen lembaga kemahasiswaan, (6) peningkatan karya prestisius mahasiswa, (7) peningkatan kinerja UKM, (8) penguatan soft skill dan entrepreneur mahasiswa, (9) diversifikasi program prestasi mahasiswa, dan (10) optimalisasi income generating.
Berbagai upaya yang digulirkan itu tidak hanya sebatas untuk mempercepat mewujudkan visi Undiksha sebagai universitas unggul berlandaskan falsafah Tri Hita Karana di Asia pada tahun 2045. Tetapi juga menjadikan Undiksha sebagai reputable international university dan trend setter university, sesuai dengan visi rektor jabatan 2019-2023. Merealisasikan program-program itu, dukungan civitas akademika tidak bisa dilepaskan, dengan sanggup dan mampu berbenah yang disandarkan pada satu dimensi tujuan, yaitu keunggulan Undiksha dalam perspektif prestasi akademik dan non akademik, menuju Undiksha Unggul berlandaskan falsafah Tri Hita Karana.
Sumber : Buku Laporan Tahunan 2020