Singaraja- Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang I Tahun 2022 Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) memamerkan berbagai karya inovatif dan edukatif di Ruang Seminar Pascasarjana Undiksha, Sabtu (27/5/2023). Karya tersebut merupakan hasil dari proyek kepemimpinan yang menjadi salah satu matakuliah wajib dalam PPG Prajabatan.
Proyek kepemimpinan ini adalah untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan mahasiswa melalui kegiatan service learning atau pembelajaran berbasis pelayanan komunitas atau masyarakat sasaran. Melalui program ini, mahasiswa diharapkan dapat berkotribusi dalam memecahkan permasalahan yang ada di masyarakat. Pelaksanaan program ini, Undiksha berkolaborasi dengan pemerintah desa/kelurahan dan panti asuhan maupun yayasan yang bergerak dalam bidang sosial di wilayah Kabupaten Buleleng.
Koordinator PPG Undiksha, Drs. I Gede Nurjaya, M.Pd menyampaikan melalui program ini para calon guru diharapkan dapat memiliki kompetensi yang komprehensif, yaitu tidak hanya sebatas pada pendidikan dan pengajaran, tetapi juga dapat menjadi agen perubahan dengan mampu memecahkan persoalan, baik di dalam sekolah maupun di masyarakat.
Pada pameran ini, mahasiswa yang terbagi atas sembilan tim atau kelompok menampilkan berbagai jenis karya inovatif dan edukatif. Diantaranya, paving blok berbahan sampah plastik, kerajinan berbahan limbah kertas, jamu herbal, makanan dan minuman sehat, media pembelajaran berbasis digital, media literasi dan numerasi, serta upaya strategis pemenuhan bahan pangan dengan pemanfaatan pekarangan sebagai lahan pertanian. Karya-karya tersebut menarik perhatian para stake holder maupun dari para peserta. Melalui pameran ini, seluruh tim dapat saling berbagi praktik baik.
Pembuatan karya-karya tersebut didasari atas berbagai alasan. Seperti halnya untuk paving blok berbahan sampah plastik. Ketua tim, Gusti Agung Dody Adnyana menyampaikan munculnya ide tersebut tidak lepas dari pengelolaan sampah plastik yang belum maksimal. Ia yang masuk dalam rumpun ilmu pendidikan mengaku sempat kesulitan mencari formula dalam pembuatan produk ini. Akan tetapi melalui literasi, hal tersebut dapat teratasi.
Karya-karya tersebut diharapkan dapat terus dikembangkan dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Selain itu, mahasiswa juga didorong untuk dapat melahirkan inovasi lain, baik sebagai pendukung pelaksanaan pendidikan dan pengajaran maupun lainnya. (hms)