Singaraja- Pandemi Covid-19 telah merubah semua tatanan proses pembelajaran, salah satunya pelaksanaan Program PERMATA SAKTI (Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara – Sistem Alih Kredit dengan Teknologi Informasi) tahun 2020. Program yang semula dilakukan secara sit-in di lokasi perguruan tinggi penerima, kini menjadi dalam jaringan (full daring). Termasuk di Universitas Pendidikan Ganesha. Perguruan tinggi yang masuk sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Indonesia ini menerima 170 mahasiswa dari 22 PTN di Indonesia. Selain itu, Undiksha juga mengirimkan 70 mahasiswa dari 18 Program Studi ke 12 universitas berbeda di wilayah Indonesia Barat dan Tengah. Penyambutan dan Pelepasan Peserta berlangsung secara daring, Senin (5/10/2020).
Ketua Panitia, Dr. Gde Wawan Sudatha, S.Pd.,S.T.,M.Pd memaparkan mahasiswa Undiksha yang mengikuti program ini tersebar pada tujuh fakultas, yaitu Fakultas Bahasa dan Seni, Fakultas Teknik dan Kejuruan, Fakultas Matematikan dan llmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial, Fakultas Ekonomu, dan Fakultas Olahraga dan Kesehatan. Sementara untuk program studinya, terdiri dari Prodi Sistem Informasi, Prodi Pendidikan Tata Boga, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Prodi PPKn, Prodi Ilmu Hukum, Prodi Pendidikan Geografi, Prodi S1 Manajemen, Prodi S1 Akuntansi, Prodi PGSD, Prodi PG PAUD, Prodi BK, Prodi Teknologi Pendidikan, Prodi Ilmu Keolahragaan, Prodi Pendidikan Biologi, Prodi Pendidikan Fisika, Prodi Pendidikan IPA, dan Prodi Akuakultur. Mahasiswa Undiksha mengambil beberapa mata kuliah ke beberapa PTN wilayah barat dan tengah, seperti; Universitas Gadjah Madha. Universitas Padjajaran, Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Jember, Universitas Tidar, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
Sementara mahasiawa yang diterima Undiksha berasal dari ISI Padang Panjang, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Jambi, Universitas Jember, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Lampung, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Meda, Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Padjajaran, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Sebelas Maret, Universitas Siliwangi, Universitas Singaperbangsa Karawang, Universitas Sriwijaya, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Tidar, Universitas Negeri Surabaya. “Pengirim peserta paling banyak ke Undiksha dari Universitas Negeri Semarang sebanyak 60 mahasiswa, UPI Bandung 15 mahasiswa, dan Universitas Tidar 13 mahasiswa,” jelas Wawan Sudatha.
Dijelaskan lebih lanjut, pada tahun ini, Undiksha menyelenggarakan tujuh mata kuliah unggulan, yaitu; Assesmen Psikologi Teknik Non Tes, Balinese Fussion Food, Psikologi Seni, Kewirausahaan Olahraga, Akuntansi Sektor Publik, Hukum Udara dan Ruang Angkasa, dan Intergrated Multi Tropic Aquaculture. Program ini akan digelar selama semester ganjil tahun ajaran 2020/2021. “Mahasiswa yang mengikuti program ini sebelumnya mengikuti seleksi administrasi. Ada beberapa ketentuan yang diberlakukan. Mahasiswa aktif semester 5 dan 7, belum pernah mengikuti program yang sama sebelumnya, memiliki IPK minimal 2.75 yang ditunjukkan melalui KHS, dan memiliki kemauan serta kompetensi,” imbuh akademisi bidang teknologi pendidikan ini.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Undiksha, Dr. Gede Rasben Dantes, S.T., M.TI., mewakili Rektor Undiksha untuk memberikan sambutan. Ia menyampaikan selain memberikan kesempatan mahasiswa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi lain, program ini untuk meningkatkan wawasan kebangsaan mahasiswa. “Tentunya, dengan meningkatnya wawasan kebangsaan dapat meningkatkan integritas, solidaritas, dan perekat kebangsaan antar-mahasiswa se- Indonesia”, ujarnya.
Pejabat kelahiran Badung ini juga mengharapankan seluruh peserta PERMATA Undiksha, baik inbound ataupun outbound untuk dapat menyelesaikan program ini dengan baik. “Selamat mengikuti kegiatan ini. Semoga adik-adik dapat menyelesaikannya dengan baik. Semoga bermanfaat dan bernilai guna bagi kehidupan smua”, tutupnya. Dinda Meliana, salah satu peserta dari Undiksha menyampaikan ketertarikan terhadap program nasional ini sudah ada sejak ia mengawali pendidikannya di Undiksha. “Sejak awal saya dapat info dari kakak tingkat. Karena bagi saya, ini merupakan kesempatan emas bisa belajar di universitas yang berbeda dan bertemu teman dari provinsi lain”, ungkap mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini.
Ia mengharapkan agar manfaat dari program ini bisa dirasakan juga oleh orang sekitarnya. “Semoga saya bisa menyimpan nilai-nilai karakter maupun budaya yang didapatkankan saat mengikuti kegiatan PERMATA ini, dan bisa bermanfaat bagi semua orang yang ada di sekitar saya,” ujarnya. Hal senada diungkapkan Agata Widhi Feby Ratna Sari, mahasiswi Universitas Sebelas Maret. Ia mengungkapkan memperoleh pengalaman belajar di universitas berbeda mendorongnya mengikuti proragm ini. “Saya ingin mencoba hal yang baru, mencoba hal yang unexpected dalam hal ini saya mencoba mengeksplorasi diri karena saya suka menghias dan tertarik dengan Fusion Food,” ujarnya.
Mahasiswi Program Studi Agrobisnis ini juga mengaku ingin tahu proses pembelajaran di Undiksha. “Terlebih dengan mengambil mata kuliah fusion food t saya dapat menambah pengetahuan, kreatifitas, dan keterampilan saya, terutama menambah nilai dari produk adalah dengan cara bagaimana kita mengolah dan menyajikan produk kita,” pungkasnya. Melalui program PERMATA SAKTI ini, Undiksha semakin memantapkan langkah untuk mendukung implementasi kebijakan Merdeka Belajar–Kampus Merdeka yang digaungkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hms)