Singaraja- Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (Penjaskesrek) Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) merumuskan kebijakan di tingkat perguruan tinggi terkait implementasi program merdeka belajar dan kampus merdeka. Hal tersebut dilakukan melalui Focus Group Discusion (FGD) dan Workshop secara offline dan online, Kamis (24/9/2020). Kegiatan ini merupakan salah satu tahapan program Center of Excellence (CoE), hibah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Workshop yang diikuti para dosen dan mahasiswa maupun instansi terkait ini menghadirkan narasumber Prof. Dr. I Nyoman Dantes. Ketua panitia, I Made Satyawan, S.Pd.,M.Pd., mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan masukan mengenai kebijakan dan implementasi merdeka belajar dan kampus merdeka. “Melalui ini, kami berharap dapat merumuskan dalam bentuk peraturan hingga terwujudnya kebijakan merdeka belajar dan kampus merdeka di tingkat perguruan tinggi,” jelasnya.
Ketua Program CoE, Dr. I Ketut Yoda, S.Pd.,M.Or., menjelaskan produk dari program hibah ini berupa peraturan rektor tentang implementasi kampus merdeka – merdeka belajar, kurikulum yang lengkap dengan perangkatnya dan pedoman pelaksanaannya. “Jadi kita rumuskan standar operasonal prosedurnya. Melalui workshop ini, kami berharap bisa meningkatkan kualitas draft yang telah disusun,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang kemahasiswaan, Alumni dan Hubungan Masyarakat, Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd., yang membuka acara mewakili Rektor Undiksha menyampaikan kebijakan kampus merdeka dan merdeka belajar yang dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 2020 ini harus digayung bersambut oleh perguruan tinggi maupun program studi yang ada di dalamnya. “Tentu kegiatan yang dilaksanakan ini sangat positif karena bentuk dukungan terhadap implementasi kebijakan kementerian,” katanya.
Lebih lanjut dijelaskan, dalam menghadapi kebijakan ini, program studi harus menyiapkan mahasiswa yang benar-benar siap menghadapi perubahan sosial, perubahan budaya maupun perubahan masa depan yang begitu cepat. “Terutama dalam masa pandemi ini, perlu kebijakan yang tepat untuk menjawab tantangan-tantangan kedepan yang begitu kompleks, yang begitu cepat. Sehingga perguruan tinggi harus bergerak cepat juga untuk menyiapkan berbagai kebijakan terkait kampus merdeka dan merdeka belajar,” sebutnya.
Sejumlah hal yang perlu dipersiapkan program studi, menurut Suastra antara lain menyesuaikan antara perkuliahan dengan dunia kerja dan masa depan. Dalam hal ini, kompetensi capaian pembelajaran harus benar-benar diperhatikan. “Ini yang menjadi penekanan untuk kampus, karena kita menghadapi masa depan yang tidak pasti. Bagaimana prodi harus mempersiapkan strategi untuk menghadapi tantangan,” tegasnya.
Langkah lainnya lagi adalah memperkuat kerjasama dengan program studi lain di dalam universitas maupun perguruan tinggi lain atau lembaga-lembaga kredibel. Hal ini untuk mempermudah implementasi program kuliah di luar program studi bagi mahasiswa selama tiga semester. “Ini harus dipersiapkan betul. FOK dan program studi harus mempersiapkan juga untuk menerima mahasiswa dari luar prodi di Undiksha. Begitu juga program studi sendiri menyiapkan untuk bisa masuk ke program studi luar. Itu satu semester. Yang dua semester lagi, juga harus mempersiapkan aktivitas pembelajaran di luar universitas. Bisa di perguruan tinggi maupun perusahaan. Saat ini mahasiswa Undiksha sudah ada yang mengikuti magang. Program ini bisa terus dikembangkan,” sebut akademisi asal Kabupaten Klungkung ini.
Diakui, untuk mewujudkan kebijakan tersebut tidak mudah. Oleh sebab itu, kebijakan harus dirumuskan dengan baik dan cermat. “Dengan ini mahasiswa kita tidak menjadi sulit mengambil kuliah,” katanya. Selain perkuliahan mahasiswa, masih terdapat program yang berkaikan dengan kebijakan kamus merdeka dan merdeka belajar. Seperti akreditasi, peningakatan status perguruan tinggi, maupun pendirian program studi baru. Hal ini diharapkan terus mendapat dukungan dari seluruh fakultas maupun program studi. (hms)