Prof. Dr. Desak Made Citrawathi, M.Kes lahir di Sumbawa-Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tanggal 31 Agustus 1958 dari pasangan I Dewa Nyoman Patera Atmaja (alm) berasal dari Banjar Samsam, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan dan Siti Ramlah (alm) yang berasal dari Sumbawa-Besar, Provinsi NTB.
Desak Made Citrawathi adalah anak kedua dari enam bersaudara. Pada tahun 1962, ia diajak oleh orangtuanya untuk kembali dan menetap di Bali. Ia menikah dengan pria Desa Pakisan di Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng. Adalah Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si yang juga seorang dosen di Universitas Pendidikan Ganesha. Dari pernikahannya ini, dikaruniai tiga orang anak. Putra pertama lahir pada 13 Oktober 1985, namun sayang meninggalkannya begitu cepat. Anak keduanya Gede Aditra Pradnyana dan yang ketiga Made Amanda Dewanti.
Kondisi kehidupan keluarga Desak Made Citrawathi diwarnai dengan kesulitan ekonomi. Pendidikan jenjang sekolah dasar (SD) ia tempuh di SDN 1 Penyalin tahun 1966-1971. Pendidikan SMP di SMPN 1 Kerambitan. Pendidikan SMA di SMAN 1 Tabanan. Kemudian ia memantapkan diri untuk melanjutkan pendidikan di Fakultas Keguruan Universitas Udayana dengan mengambil Jurusan Biologi dan meraih gelar Sarjana Muda pada tahun 1981.
Pada tahun 1995, ia melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Airlangga di Surabaya, mengambil Jurusan Ilmu Kedokteran Dasar (IKD) dengan peminatan Ilmu Faal (Fisiologi Manusia) dan meraih gelar Magister Kesehatan pada 1998. Pendidikan S3 diselesaikan di Program Studi Ilmu Kedokteran, dengan Konsentrasi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana pada tahun 2010 dan lulus dengan predikat pujian pada tahun 2010. Menariknya, studi S3 ini ia tempuh disaat sudah berusia 52 tahun. Hal yang mengharukan dan juga membagakan baginya adalah selama studi di pendidikan tinggi ia menerima beasiswa dari pemerintah. (hms)