Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) mempersiapkan akreditasi internasional untuk program studi terakreditasi unggul maupun program studi yang prospektif. Memantapkan ini, dilaksanakan webinar yang menghadirkan narasumber, Agung Yulianto, S.Pd.,M.Si., Ketua Badan Penjaminan Mutu Universitas Negeri Semarang (UNNES), Selasa (24/11/2020).
Webinar yang diikuti pimpinan fakultas, pascasarjana, jurusan maupun program studi ini dibuka Wakil Rektor Undiksha Bidang Akademik dan Kerjasama, Dr. Gede Rasben Dantes, S.T.,M.T.I. Ia menyampaikan akreditasi program studi menjadi salah satu program yang dicanangkan setiap tahun. Rektor Undiksha menargetkan pada tahun 2023, terdapat 60 persen program studi sudah terakreditasi unggul, baik dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) maupun akreditasi international. “Di masa pandemi ini, mulai sekitar bulan Juli sampai November, Undiksha sudah berhasil menambah sepuluh program studi terakreditasi unggul. Kita memiliki 19 program studi terakreditasi unggul dari 67 program studi, baru mencapai sekitar 28 persen,” jelasnya.
Disampaikan lebih lanjut, dalam setiap kesempatan, Rektor Undiksha selalu menekankan kepada program studi untuk meningkatkan akreditasi maupun menuju akreditasi internasional. Langkah tersebut sebagai upaya meningkatkan daya saing universitas, termasuk mempermudah dalam menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi lain, terlebih dari luar negeri. “Saya melihat akreditasi ini bukan hanya one time process, tetapi akreditasi ini adalah continues process. Jadi saya berharap indikator-indikator yang tertuang dalam akreditasi, baik itu BAN-PT maupun akreditasi internasional dapat menjadi pijakan kita dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan seperti itu, saya berharap kita bisa menjaga mutu kita di Undiksha, meningkatkan mutu dan harapannya membudayakan mutu di tingkat prodi, fakultas maupun universitas,” ungkapnya.
Secara khusus, wakil rektor asal Kabupaten Badung ini memberikan apresiasi atas terselenggaranya webinar ini. Diharapkan materi yang disampaikan narasumber dapat memberikan gambaran terhadap peserta terkait hal-hal yang harus dipersiapkan dan diperhatikan untuk menuju akreditasi internasional.
Sementara itu, Agung Yulianto menjelaskan akreditasi internasional menunjukkan kualitas akademik dan outcome dari proses akademik yang telah dilakukan perguruan tinggi. Akreditasi ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing program studi di tingkat nasional maupun internasional, serta meningkatkan reputasi internasional dan mempermudah kerjasama internasional. Untuk mewujudkannya, yang diperlukan tidak hanya kesiapan sumber daya manusia dalam program studi, tetapi juga perlu ada terobosan lain, seperti pembentukan kelas internasional, promosi ke tingkat internasional, kerjasama internasional, maupun kurikulum yang relevan. Melalui itu, lulusan diharapkan memiliki wawasan dan berbudaya global. “Kita perlu memiliki action plan, menyusun kurikulum dengan universitas besar di dunia. Tidak hanya menyandingkan saja. Tetapi bagaimana kita bisa berkolaborasi, seperti pertukaran pelajar,” katanya.
Program studi yang diusulkan untuk akreditasi internasional, menurutnya tidak juga terbatas menyandang akreditasi unggul. Tetapi harus juga memperhatikan tingkat peminatnya. “Kita harus pastikan prodi ini (yang diusulkan, red) punya peminat yang tinggi, punya rasio keketatan yang tinggi,” terangnya. Ia pun menegaskan, jika ingin menuju akreditasi internasional, hal yang utama dilakukan adalah memahami indikator-indikator yang menjadi ketentuan. (hms)