Singaraja – Seribuan mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) segera mengikuti program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) real semester ganjil tahun 2019. Mahasiswa berbagai program studi itu tak diinginkan hanya menciptakan hal yang sifatnya normatif. Namun bisa melahirkan inovasi pengajaran. Demikian ditegaskan Wakil Rektor I Undiksha, Dr. Gede Rasben Dantes, S.T.,M.TI.,saat membuka pembekalan di Auditorium Kampus, Jumat (19/7/2019).
Mantan Wakil Dekan I Fakultas Teknik dan Kejuruan (FTK) Undiksha ini menyampaikan kondisi siswa saat ini sudah sangat berbeda dengan beberapa tahun lalu. Sebagai generasi milenial, peserta PPL harus bisa menciptakan terobosan dalam pengajaran yang relevan, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi informasi. “Kalau dulu zaman saya sekolah, masih menunjukkan gambar di kertas. Sekarang harus bisa mengikuti dengan teknologi. Bukan harus mengembangkan model pembelajaran. Itu perlu waktu lama. Tetapi bisa menggunakan media pembelajaran yang sudah ada diinternet. Saya berikan tantangan seperti itu. Harus ada inovasi,” tegasnya.
Mahasiswa itu, sambungnya juga harus memberikan perubahan pada sekolah ke arah semakin baik. Hal itu bisa dikolaborasikan dengan guru di sekolah. “Kalau memiliki ide pengajaran, mahasiswa bisa memberi tahu guru di sekolah. Harus ada kolaborasi dan komunikasi,” ucapnya. Pada PPL sebelumnya, diakui sudah ada inovasi yang dilahirkan mahasiswa. Namun demikian, masih perlu terus ditingkatkan.
Ketua Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LPPPM) Undiksha, Prof. Dr. AAIN Marhaeni, M.A., mengatakan pada PPL yang berjalan selama delapan minggu ini, mahasiswa juga harus mampu mengimplementasikan falsafah Tri Hita Karana yang menjadi landasan dalam mewujudkan visi Undiksha sebagai universitas unggul di Asia pada tahun 2045. “Dalam pembekalan ini, Tri Hita Karana tetap ditekankan untuk selalu diimpelentasikan di setiap tempat,” katanya. Program PPL ini diikuti sekitar 1.400 mahasiswa. Mereka terjun ke sejumlah sekolah yang tersebar di Kabupaten Buleleng, Tabanan, Denpasar dan Kabupaten Badung. Melalui program ini, kualitas mahasiswa diharapkan semakin meningkat sehingga menjadi lulusan yang berdaya saing. (hms)