Singaraja- Ratusan guru mengikuti orientasi awal Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan tahap V tahun 2019 di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Para guru dari daerah Bali, NTB dan NTT ini diharapkan bisa semakin maksimal berkontribusi dalam percepatan mewujudkan generasi emas Indonesia tahun 2045. “Guru memiliki peran yang sangat penting untuk itu,” ungkap Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd saat membuka acara di Auditorium, Rabu (25/9/2019).
Keikutsertaanya dalam program tersebut, guru juga diharapkan bisa semakin profesional, sehingga semakin mampu menghadapi daya saing kedepan. Tak kalah penting, juga harus menguasai teknologi, melahirkan inovasi pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. “Konten-konten pengajaran seperti apa, itu bisa dibuat. Dari aspek pedagogik juga harus ditingkatkan,” jelasnya.
Undiksha menjadikan falsafah Tri Hita Karana sebagai landasan membangun lembaga. Falsafah yang sifatnya universal mengajak seluruh civitas akademika untuk menjalin hubungan baik dengan tuhan, dengan sesama dan dengan lingkungan itu harus juga dipegang teguh oleh peserta PPG. Dari hal tersebut akan lahir kehidupan harmonis. “Kalau ini benar-benar implementasikan, akan timbul harmonisasi. Para guru ini harus mewujudkan itu. Kami juga ingin guru ini semakin berkarakter. Ini sangat penting. Tidak hanya cukup mengandalkan kemampuan akademik saja,” tegasnya.
Disampaikan lebih lanjut, pada PPG Dalam Jabatan ini, Undiksha hanya menerima kuota dari pusat. Selain itu, ada pula PPG Prajabatan. Sebagai lembaga pendidikan, Undiksha siap menggarap program tersebut secara maksimal, khususnya menjangkau wilayah Indonesia Timur. “Kami siap menjadi sentra peningkatan kualitas guru dalam menguasai pedagogik, teknologi. Undiksha siap,” tegasnya.
Sementara itu, Koordinator PPG Undiksha, Drs. I Gede Nurjaya, M.Pd., menjelaskan jumlah peserta pada tahap ini mencapai 289 orang, terdiri dari Pendidikan Bahasa Bali, Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Guru Anak Usia Dini, Pendidikan IPA dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Sebelum masuk ke orientasi awal, sebelumnya dilaksanakan pembelajaran Dalam Jaringan selama tiga bulan. Saat sudah masuk ke universitas, harus mengikuti loka karya, PPL ke sejulah sekolah mitra, ujian kinerja dan ujian pengetahuan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. “Tahapan itu yang harus dikerjakan secara formalnya. Di luar itu, karakternya juga terus dipantau,” sebutnya. (hms)