Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) melaksanakan program Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan (PPG-Daljab) tahap I tahun 2020. Program nasional ini diikuti 457 peserta yang berasal dari enam provinsi, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kalimantan Selatan. Para guru ini mengikuti orientasi awal secara daring, Jumat (7/8/2020). “Dari enam provinsi ini, terdiri dari 47 kabupaten/kota. PPG Undiksha ini seperti pelanginya nusantara karena peserta berasal dari berbagai wilayah,” terang Koordinator PPG Undiksha, Drs. I Gede Nurjaya, M.Pd dalam laporannya.
Dijelaskan lebih lanjut, para peserta ini terbagi dalam enam bidang studi, yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), pendidikan bahasa Indonesia, pendidikan bahasa Inggris, teknologi komputer dan informatika, serta bidang olahraga. “Pada hari ini kita melaksanakan orientasi awal atau sering juga disebut dengan orientasi akademik PPG. Orientai ini sejenis perkuliahan awal bagi peserta,” katanya.
Orientasi ini dimaksudkan untuk memberikan bekal dan pemahaman tentang PPG kepada para peserta serta lebih memaknai lagi hakikat guru pada revolusi industri 4.0 yang sekarang sedang berjalan. Tahapan program ini akan berlangsung sampai dengan 22 november 2020. Peserta nantinya akan dihadapkan dengan materi pedagogik dan materi pengembangan perangkat pembelajaran. Selain itu juga harus mengikuti PPL yang kemudian dilanjutkan dengan ujian kinerja yang dijadwalkan berlangsung secara daring. Pada tahap akhir, dilaksanakan ujian pengetahuan.“Kami berharap seluruh peserta bisa mengikuti tahapan ini dengan baik,” imbuhnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Undiksha, Dr. Gede Rasben Dantes, S.T.,M.T.I., dalam arahannya menyampaikan PPG menjadi salah satu ujung tombak dalam upaya menghasilkan guru yang profesional, berkualitas dan unggul. “Saya berharap pada peserta ini dapat menjadi seperti itu,” katanya.
Lebih lanjut diungkapkan, profesi guru mengemban tugas yang sangat berat, terlebih yang bertugas di jenjang PAUD dan SD. Pada jenjang ini, keterampilan yang diperlukan tidak hanya terbatas pada bagaimana cara mentransfer ilmu. Lebih dari itu juga membentuk karakter peserta didik. Hal ini sangat diperlukan profesionalisme. “Kalau boleh saya analogikan, para guru ini seperti memelihara pohon. Menyiram dari baru tumbuh sampai batangnya kuat dan rindang. Kami di perguruan tinggi tinggal menyirami saja. Tugas guru cukup berat karena harus membentuk karakter,” ucapnya.
Kelancaran pelaksanaan program PPG perlu mendapat dukungan dari para instruktur. Berbagai kendala yang mungkin membelit peserta diharapkan dapat difasilitasi. “Apalagi sekarang melakukan full daring, saya berharap itu tidak menjadi hambatan. Saya berharap bisa melakukan secara baik dan mendapatkan substansi yang seharusnya diperoleh,” ucap akademisi asal Kabupaten Badung ini, seraya menambahkan Undiksha sebagai salah satu pelaksana PPG terus berupaya meningkatan kualitas tata kelola, maupun dari sisi output-nya. (hms)