Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) pada tahun 2021 ini melaksanakan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan angkatan II. Program nasional ini telah memasuki orientasi awal, Minggu (23/5/2021). Para guru yang berasal dari berbagai daerah ini diharapkan menjadi tenaga pendidik yang semakin profesional dan diajak untuk mewujudkan sumber daya manusia unggul.
Sekretaris PPG Undiksha, Dr. I Wayan Widiana, S.Pd., M.Pd., menjelaskan program ini diikuti oleh 352 mahasiswa, terdiri atas empat bidang studi, yaitu bahasa Bali sebanyak 39 orang, guru kelas Sekolah Dasar (SD) sebanyak 210 orang, guru kelas TK sebanyak 68 orang, dan Ilmu Pengetahuan Alam sebanyak 35 orang. “Untuk angkatan ini terbagi menjadi sepuluh rombel. Untuk jumlah pendaftar awalnya sebanyak 450 orang. Karena berbagai alasan, ada beberapa yang menunda untuk mengikuti,” terangnya.
Disampaikan lebih lanjut, mahasiswa ini berasal dari empat provinsi, yaitu Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT, terdiri atas 54 kabupaten/kota. Keragaman daerah asal ini semakin menguatkan ungkapan “PPG Undiksha sebagai pelanginya nusantara”. Selain orientasi awal, mahasiswa juga harus mengikuti tahapan lainnya, yaitu pendalaman materi, perancangan pembelajaran, uji komprehensif, dan PPL. Tahap terakhir, dilaksanakan Uji Kompetensi Mahasiswa (UKM) PPG. “Kami berharap seluruh mahasiswa PPG ini dapat mengikuti seluruh tahapan dan mendapatkan hasil sesuai harapan,” ucap akademisi asal Kabupaten Karangasem ini.
Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., yang membuka acara menyampaikan PPG adalah salah satu ujung tombak andalan pemerintah untuk menghasilkan guru-guru yang unggul, semakin profesional dan semakin berkualitas. Guru yang demikian menjadi tumpuan untuk ‘melahirkan” Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul pula, sebagaimana yang menjadi cita-cita bangsa Indonesia untuk mendukung mewujudkan bangsa yang maju. “PPG ini tujuannya untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru. Untuk menjadikan guru semakin unggul dalam rangka mewujudkan SDM unggul,” tegasnya.
Unggul yang dimaksud tidak hanya berkaitan dengan kemampuan mentransfer ilmu pengetahuan dengan baik kepada peserta didik. Tetapi juga mampu adaptif terhadap situasi, salah satunya perkembangan teknologi informasi. Sebagai tenaga pendidik harus mampu menciptakan metode pembelajaran yang relevan dan memiliki output berkualitas. “Kalau tidak adaptif terhadap perubahan, kita akan kalah saing,” pungkasnya.
Rektor asal Nusa Dua, Kabupaten Badung ini menambahkan, Program Studi PPG Undiksha sudah berhasil meraih akreditasi unggul (A) pada tahun 2021 ini. Capain tersebut diharapkan mendapat dukungan dari para mahasiswa. “Mahasiswa memiliki peran yang sangat penting dalam akreditasi. Dari itu, saya berharap mahasiswa PPG dapat menunjukkan kualitas terbaiknya,” ajaknya.
Kehadiran pandemi Covid-19 telah menyebabkan PPG dilaksanakan melalui dalam jaringan. Perubahan situasi ini diharapkan tidak mempengaruhi semangat peserta. “Daring ini upaya kita untuk mencegah penyebaran Covid-19. Ini juga sesuai arahan pemerintah pusat. Semoga peserta dapat memaklumi dan tetap bisa mengikuti seluruh tahapan. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada panitia pelaksana karena program ini tetap bisa berjalan sesuai harapan,” imbuhnya. (hms)