Singaraja- Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) menjadi salah satu program unggulan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Program ini telah memasuki gelombang ke-4. Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menjadi salah satu perguruan tinggi tujuan mahasiswa dari perguruan tinggi lain di Indonesia untuk menikmati proses pendidikan selama satu semester.
Program ini tidak hanya memberikan pengalaman menarik bagi mahasiswa. Tetapi juga bagi Liaison Officer (LO) di Undiksha. Salah satunya Kadek Indri Dwipayani. Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), ia setia hadir untuk mendampingi beragam aktivitas mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Menjadi bagian penting dalam PMM membuatnya merasakan kesan yang sangat positif dan sangat berarti. Ia dapat semakin mengenal Indonesia lebih mendalam melalui berbagai budaya yang dibawa oleh mahasiswa PMM. “Kehadiran mahasiswa PMM dari berbagai daerah di Indonesia membawa beragam kekayaan budaya, pandangan hidup, dan pengalaman yang menarik. keberagaman yang mereka bawa sangat menginspirasi, baik dalam kegiatan modul nusantara maupun di luar kegiatan modul nusantara berlangsung,” tuturnya, Jumat (28/6/2024).
Hal yang dirasakan paling berkesan adalah mahasiswa PMM memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Tetapi perbedaan itu dapat terajut apik dalam kebersamaan dan persaudaraan. Perbedaan yang hadir tidak menjadi penghalang untuk berinteraksi. Melainkan sebuah kekayaan untuk saling mengisi. “Mereka membawa energi positif untuk membangkitkan semangat dan berkontribusi secara maksimal di lingkungan baru mereka,” lanjutnya.
Selama interaksi dengan mahasiswa PMM, mahasiswa yang akrab disapa Indri ini mendapatkan kesempatan untuk lebih memahami dan menghargai keanekaragaman budaya Indonesia melalui kegiatan modul nusantara dan kegiatan bersama lainnya. Ia mendapat kesempatan untuk saling berbagi tentang adat istiadat, tradisi, dan nilai-nilai budaya dari berbagai daerah. “Dengan hal ini saya mampu meningkatkan pemahaman tentang keberagaman budaya, memperdalam toleransi dan lebih menghargai perbedaan,” ucapnya.
Sejak awal program PMM berlangsung, ia sebagai LO PMM merasakan adalah kesempatan yang sangat luar biasa. Baginya, tidak mudah untuk menyatukan kultur yang beragam yang terbingkai dalam satu ruang kegiatan. “Dan Saya juga merasa senang dan bangga dapat berinteraksi dengan mahasiswa PMM yang penuh antusias. Saya melihat bagaimana kehadiran mereka membawa perubahan positif dalam lingkungan undiksha,” sambungnya.
Ada harapan yang sampaikan. Adalah program PMM dapat terus berlanjut dan semakin banyak mahasiswa yang dapat merasakan manfaat dari pertukaran budaya yang berharga ini.
Bercerita sebagai LO, ada sejumlah tugas yang diemban. Ia harus mengkoordinasikan jadwal dan kegiatan modul nusatara, mendampingi selama kegiatan berlangsung, menyelesaikan masalah yang mungkin dihadapi mahasiswa, dan melaporkan perkembangan kegiatan pertukaran.
“Tantangan yang sering saya hadapi biasanya menjaga komunikasi antara mahasiswa PMM, Dosen dan LO, selain itu menghadapi perubahan mendadak dalam jadwal atau rencana kegiatan modul nusantara, mengenali sifat mahasiswa PMM yang berbeda karakter dan budaya serta harus memantau dan mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan mahasiswa PMM,” tutur Indri.
Sebagai LO PMM, ia juga dapat belajar strategi komunikasi dan memiliki kesempatan untuk mengasah keterampilan dalam menyampaikan informasi dengan jelas, mengelola konflik yang di hadapi mahasiswa PMM serta memahami perspektif orang lain dan beradaptasi dengan berbagai situasi dan kepribadian. “Semua pengalaman ini membantu saya mengembangkan kemampuan komunikasi yang saya miliki,” imbuhnya. (hms)