Dalam dunia olahraga, gerakan pushup banyak digunakan untuk meningkatkan masa otot, menambah power hingga untuk mengatahui bagaimana daya tahan otot seorang atlet, Meskipun secara teori gerakan ini tergolong mudah dilakukan, namun masih banyak orang yang keliru dalam pelasanaan gerakan tersebut. Seperti misalnya posisi pantat yang terlalu tinggi, badan kurang rendah saat posisi turun, tangan yang dibuka terlalu lebar, hingga posisi siku yang tidak sesuai saat pelaksanaan gerakan. Melihat permasalahan tersebut, tim PKM Undiksha yang terdiri dari I Gede Haris Sandiana, Wayan Andika Pradana, dan Nyoman Putra Arya Gunawan bersama pembimbing Ketut Udy Ariawan. S.T, M.T membuat karya inovasi berupa Push-Up Countter (PUC).
Alat ini dirancang untuk membantu atlet melakukan gerakan pushup dengan baik dan benar, dengan cara menggunakan beberapa sensor untuk mendeteksi posisi tubuh saat melaksanakan push-up, sehingga jika gerakan tersebut dilakukan dengan benar maka gerakan push-up tersebut akan secara otomatis dihitung oleh PUC. Namun jika yang terjadi sebaliknya atau atlet tersebut salah melaksanakan gerakan push-up dalam artian posisi badan atau tempo yang tidak sesuai, maka PUC tidak akan menghitung gerakan yang dilakukan.
Alat ini dapat dimanfaatkan oleh club olahraga, pusat pendidikan, hingga organisasi olahraga yang menaungi olahraga di tiap daerah untuk melaksanakan latihan yang efektif maupun melaksanakan tes kebugaran untuk para atlet. Diharapkan alat ini dapat menjadi jawaban atas permasalahan tidak maksimalnya atlet melaksanakan gerakan push-up. (rls)