Dalam era digital yang serba cepat ini, tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) dari Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) sedang menyelami perubahan makna tradisi Perang Tipat Bantal di Desa Adat Kapal, Bali, dari sudut pandang generasi muda. Penelitian yang berlangsung dari Mei hingga Agustus 2024 ini mengungkap bagaimana tradisi yang sarat makna ini mengalami transformasi di abad 21.
Penelitian ini mengangkat judul “Pergeseran Makna Tradisi Perang Tipat Bantal di Era Abad 21 dari Perspektif Generasi Muda” penelitian ini dipandu oleh Dr. Putu Aditya Antara, S.Pd., M.Pd. Tim riset terdiri dari lima mahasiswa berbakat, Made Shania Satya Pradnyani (Ketua Tim), I Gede Wahyu Sukadana, Luh Rina Wijayanti, Ni Komang Ari Rahayu, dan Putu Intan Rossyta Maharani.
Tradisi Perang Tipat Bantal, yang biasanya berlangsung pada Sasih Kapat (sekitar September atau Oktober) dalam kalender Bali, awalnya dilaksanakan di dalam Pura Desa Adat Kapal tepatnya di depan Bale Agung Pura Desa Adat Kapal sebagai ungkapan syukur atas hasil panen yang melimpah. Kini, karena perubahan waktu dan tempat, tradisi ini sering digelar di Jalan Raya Desa Adat Kapal, memberikan nuansa baru bagi masyarakat.
Namun, di balik kemeriahan tradisi ini, terjadi pergeseran makna yang signifikan. Generasi muda kini lebih banyak hadir untuk kepentingan sosial media, menjadikan tradisi ini sebagai latar belakang instastory mereka daripada memahami dan menghargai esensi tradisionalnya. Fenomena ini mengindikasikan adanya unsur narsistik yang mulai mendominasi, mengaburkan makna asli dari tradisi Perang Tipat Bantal.
Dalam penelitian ini Tim PKM-RSH Undiksha menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumen, tim ini berupaya mengungkap persepsi generasi muda terhadap tradisi ini dan bagaimana pergeseran makna tersebut mempengaruhi keberlangsungan tradisi.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang bagaimana tradisi Perang Tipat Bantal dipandang oleh generasi muda saat ini dan menemukan cara agar makna aslinya dapat dilestarikan.
Dengan semangat tinggi dan dedikasi yang kuat, tim PKM Undiksha ini berkomitmen untuk menggali dan melestarikan makna tradisi Perang Tipat Bantal, memastikan warisan budaya ini tetap hidup dan dihargai oleh generasi mendatang.