Pengintegrasian konten sains asli (indigenous science) ke dalam pembelajaran kimia dapat meningkatkan minat peserta didik dalam memahami kimia sekaligus mampu menambah wawasan tentang kearifan lokal dan menjauhkan diri mereka dari ketercerabutan akar budaya sendiri. Berdasarkan hal tersebut, tim EtnoCag dari Universitas Pendidikan Ganesha hadir dengan minat tinggi untuk mengeksplorasi dan mengintegrasikan konten sains asli ke dalam pembelajaran kimia melalui PKM-RSH yang berjudul “Eksplorasi Etnokimia dari Pengerajin Tenun Cag-Cag Desa Batuagung terhadap Pembelajaran Kimia”.
Tim ini terdiri atas Ni Made Ayu Hari Laksmi Dewi Dasi dari program studi Pendidikan Kimia sebagai ketua dengan anggota tim Ni Kadek Mira Pratiwi dari program studi Pendidikan Kimia, I Gusti Ayu Regita Cahyani Putri dari program studi Kimia Terapan, Irenius Forisman Daba dari program studi Pendidikan Kimia, dan Ketut Agus Sujana Putra dari program studi Pendidikan Kimia dengan dosen pembimbing Prof. Dr. Drs. I Wayan Suja, M. Si.
Penelitian ini berfokus pada eksplorasi etnokimia terkhusus pada pewarna alami yang digunakan dalam pembuatan kain tenun cag-cag khas Desa Batuagung, Jembrana. Dipilihnya kain tenun cag-cag Desa Batuagung sebagai topik utama riset karena merupakan salah satu jenis kain tenun di Bali yang masih mempertahankan penggunaan pewarna alami dalam proses pembuatannya dengan dilengkapi berbagai ciri khas lainnya baik terkait motif kain dan proses penenunannya. Selain itu, belum ada pihak yang mengangkat dalam penelitian.
Penelitian dilakukan dalam dua tahapan. Pertama, eksplorasi pengetahuan bahan-bahan pewarna alami yang digunakan dalam proses pembuatan kain tenun cag-cag lengkap dengan proses pembuatan kain tenun tersebut. Kedua, integrasi pengetahuan etnokimia, khususnya yang berkaitan dengan penggunaan bahan pewarna alami ke dalam pembelajaran kimia. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui studi literatur, observasi, dan wawancara bersama penenun di Desa Batuagung, Kabupaten Jembrana.
Melalui PKM-RSH ini diharapkan dapat memberikan penjelasan ilmiah berkaitan dengan bahan pewarna alam dan proses pembuatan kain tenun cag-cag di Desa Batuagung, Jembrana. Selain itu, dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar kimia serta rujukan yang bermuatan pengetahuan etnokimia. (rls/hms)