Singaraja- Diabetes adalah penyakit metabolik yang tinggi terjadi di dunia. Diabetes yang ditandai dengan defisiensi insulin relatif disebabkan oleh disfungsi dari sel β pankreas dan resistensi insulin pada target organ disebut dengan diabetes tipe 2 (disebut juga Diabetes Mellitus). Penyakit diabetes akan sangat tinggi menghasilkan komplikasi tanpa terapi yang tepat. Komplikasi diabetes terbagi menjadi makrovaskular : seperti stroke dan penyakit jantung iskemik serta mikrovaskular seperti, retinopati, nefropati, dan neuropati.
Adanya permasalah tersebut, tim PKM-RE Undiksha yang terdiri atas Julianus Bramega Yuwono (Kedokteran, Gede Tegar Dharma Putra (Kedokteran), Kadek Edy Sukarma (Kedokteran), Made Ayu Malina Dewi (Pendidikan Biologi), Putu Ekayanti (Kimia) melihat adanya peluang besar terapi preventif diabetik nefropati. Di bawah bimbingan dr. Ni Nyoman Mestri Agustini, S.Ked., M. Kes.,M.Biomed.,Sp.N., digagas suatu inovasi penelitian untuk melihat efek pemberian probiotik isolat Bifidobacterium longum dengan media air kelapa muda terfermentasi sebagai preventif diabetik nefropati melalui perbaikan SCFAs disbiosis kolon. Menargetkan langsung ke disbiosis mikrobioma usus dicanangkan sebuah terapi preventif untuk menghambat komplikasi penyakit diabetes khususnya diabetik nefropati. Air kelapa muda dipilih menjadi media pada penelitian ini dikarenakan banyak ditemukan di lingkungan sekitar dan memiliki kandungan gula bentuk sederhana seperti glukosa serta fruktosa yang sangat berperan menjadi sumber karbon mikroorganisme.
Kandungan lainnya, yaitu protein dan lemak sangat penting untuk nutrisi pertumbuhan bakteri. Oleh karena itu, air kelapa muda sangat cocok digunakan sebagai media fermentasi untuk probiotik isolat Bifidobacterium longum. Bifidobacterium longum dapat memperbaiki mikrobioma usus dengan menghasilkan Short Chain Fatty Acids (SCFAs) serta asam asetat sebagai makanan bagi kolonosit, imun modulator, dan menstabilkan pH kolon. Dengan menstabilkannya, maka pH kolon akan menurun setelah terjadinya ketidakseimbangan (peningkatan pH) dari adanya disbiosis mikrobioma usus tersebut.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 bulan dari Juni sampai September 2022 yang dimulai dari perancangan dan pelaksanaan penelitian hingga proses uji coba pada hewan uji. Untuk hasil yang didapatkan dari uji coba tersebut menunjukkan adanya pengaruh dari pemberian probiotik isolat Bifidobacterium longum dengan perubahan pH dari kolon mencit dengan perbandingan secara terbalik. Sehingga semakin tinggi dosis yang diberikan, akan membuat semakin rendah pH kolon dari mencit.
Adanya inovasi ini diharapkan dapat memberikan dampak dan efek yang positif pada keberlangsungan riset selanjutnya khususnya pada penggunaan probiotik sebagai suplemen tambahan bagi setiap masyarakat. (rls/hms)