Warga tuna wicara atau kolok di Desa Bengkala, Kabupaten Buleleng masih ada yang tuna aksara. Hal ini salah satunya karena kurangnya pendidikan. Realitas tersebut menjadi perhatian mahasiswa Undiksha. Upaya pengentasan tuna aksara dilakukan melalui Pelatihan Kartu Aksara (Aksi Saling Rangkul) Berbasis 3D.
Pelatihan ini digulirkan melalui PKM-PM yang dilaksanakan oleh mahasiswa terdiri atas Luh Desy Antari dengan anggota Gede Oditya Aresta, Ni Putu Sri Wahyu Dewi, Ni Kadek Putri Santiadi, dan Ida Bagus Kade Sudika Puja. Program yang dibimbing oleh dosen, Dr. Putu Nanci Riastini, S.Pd., M.Pd ini memberdayakan sekaa teruna-teruni Desa Bengkala.
Kartu aksara berbasis 3D yang digunakan merupakan sebuah media pembelajaran inovatif yang dirancang khusus untuk membantu penyandang disabilitas tuli-bisu dalam proses membaca karena memuat huruf kapital yang timbul yang bisa diraba oleh penggunannya, huruf kecil di pojok kanan bawah, isyarat SIBI di pojok kanan atas, kata yang mewakili huruf sesuai situasi dan kondisi Desa Bengkala, dan gambar yang mewakili kata. Program ini dilakukan dari April hingga Juli 2024.
Selain pelatihan, juga dilakukan pendampingan kepada sekaa teruna – teruni sebagai pelatih membaca dan warga kolok sebagai peserta. Pendampingan dilakukan sebanyak 8 kali menggunakan metode aksara. Pada akhir kegiatan dilaksanakan SIBALOK (kompetisi baca kolok) guna mengetahui kemampuan membaca warga kolok yang sebelumnya menyandang tuna aksara. Dengan program ini diharapkan warga kolok dapat mengenal huruf dan membaca dengan lancar hingga dapat menjalin komunikasi dengan baik bersama warga lainnya. (rls/hms)